Meski keduanya bercerita tentang kehidupan manusia, cara penyajian karakter dan plot dalam masing-masing bentuk sastra ini sangat berbeda.
Yuk, kita pelajari sama-sama perbedaan karakteristik hikayat dan cerpen, materi bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka!
"Hikayat dan cerpen termasuk karya sastra yang berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pesan atau cerita."
1. Karakterisasi dalam Hikayat dan Cerpen
Hikayat sebagai salah satu bentuk sastra klasik, sering kali menampilkan karakter-karakter yang bersifat simbolik dan idealis.
Karakter dalam hikayat biasanya digambarkan dengan sifat-sifat yang mencerminkan nilai-nilai moral, agama, dan budaya yang tinggi.
Mereka cenderung statis, artinya tidak mengalami perkembangan atau perubahan yang signifikan sepanjang cerita.
Karakter dalam hikayat sering kali adalah pahlawan yang berani, bijaksana, dan penuh kebajikan, atau sebaliknya, penjahat yang sangat jahat.
Selain itu, pahlawan dalam hikayat biasanya memiliki sifat yang sempurna, seperti kesetiaan, keberanian, dan keadilan, yang sering kali tidak realistis dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter dalam hikayat sering mewakili kelompok atau nilai-nilai kolektif daripada kepribadian individu.
Baca Juga: 7 Perbedaan Karya Sastra Hikayat dengan Cerpen, Apa Saja?
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR