adjar.id - Apa perbedaan karakteristik dan plot pada hikayat dan cerpen?
Pada artikel ini kita akan mempelajari tentang perbedaan karakteristik dan plot pada hikayat dan cerpen, materi bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka.
Hikayat merupakan salah satu jenis cerita rakyat yang termasuk dalam sastra Melayu klasik.
Sementara cerpen adalah sastra modern sehingga kisah yang disampaikan lebih relevan dengan kehidupan zaman sekarang.
Kehidupan yang digambarkan dalam hikayat umumnya juga berhubungan dengan kesaktian, mitologi, dan pengalaman-pengalaman penuh bahaya.
Ada tiga jenis hikayat, yaitu hikayat rekaan, hikayat sejarah, dan hikayat biografi.
Nah, cerpen diartikan sebagai jenis karya sastra yang memaparkan kisah kehidupan manusia melalui tulisan singkat.
Cerpen tidak hanya bisa ditemukan di buku, tetapi juga di media lain seperti majalah atau koran.
Kisah yang diangkat dalam cerpen bisa berupa cerita fiktif atau khayalan dari cerita nyata, misalnya tentang persahabatan, asmara, dan keluarga.
Hikayat dan cerpen berfungsi sebagai media untuk menyampaikan cerita.
Dalam dunia sastra, baik hikayat maupun cerpen (cerita pendek) adalah dua bentuk prosa yang memiliki karakteristik unik.
Baca Juga: Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli, Materi Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka
Meski keduanya bercerita tentang kehidupan manusia, cara penyajian karakter dan plot dalam masing-masing bentuk sastra ini sangat berbeda.
Yuk, kita pelajari sama-sama perbedaan karakteristik hikayat dan cerpen, materi bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka!
"Hikayat dan cerpen termasuk karya sastra yang berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pesan atau cerita."
1. Karakterisasi dalam Hikayat dan Cerpen
Hikayat sebagai salah satu bentuk sastra klasik, sering kali menampilkan karakter-karakter yang bersifat simbolik dan idealis.
Karakter dalam hikayat biasanya digambarkan dengan sifat-sifat yang mencerminkan nilai-nilai moral, agama, dan budaya yang tinggi.
Mereka cenderung statis, artinya tidak mengalami perkembangan atau perubahan yang signifikan sepanjang cerita.
Karakter dalam hikayat sering kali adalah pahlawan yang berani, bijaksana, dan penuh kebajikan, atau sebaliknya, penjahat yang sangat jahat.
Selain itu, pahlawan dalam hikayat biasanya memiliki sifat yang sempurna, seperti kesetiaan, keberanian, dan keadilan, yang sering kali tidak realistis dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter dalam hikayat sering mewakili kelompok atau nilai-nilai kolektif daripada kepribadian individu.
Baca Juga: 7 Perbedaan Karya Sastra Hikayat dengan Cerpen, Apa Saja?
Cerpen, sebagai bentuk sastra modern, menampilkan karakter-karakter yang lebih kompleks dan realistis.
Dalam cerpen, karakterisasi lebih mendalam dan menunjukkan perkembangan atau perubahan karakter sesuai dengan alur cerita.
Karakter dalam cerpen cenderung lebih realistis dan multidimensional, dengan kelebihan dan kekurangan yang manusiawi.
O iya, karakter dalam cerpen sering kali mengalami perubahan atau perkembangan berdasarkan konflik yang mereka hadapi.
Cerpen lebih menekankan pada kepribadian individu dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan dan situasi di sekitar mereka.
2. Plot dalam Hikayat dan Cerpen
Plot dalam hikayat biasanya linear dan sederhana, dengan alur yang sering kali mengikuti pola klasik cerita kepahlawanan atau petualangan.
Hikayat umumnya memiliki alur cerita yang lurus dan jelas, dengan sedikit komplikasi atau twist.
Plot dalam hikayat sering kali mengandung motif-motif tradisional seperti keajaiban, kebetulan, dan moralitas yang diakhiri dengan pelajaran atau pesan moral.
Narasi dalam hikayat cenderung panjang dan berulang, dengan banyak deskripsi dan dialog yang mendukung tema utama.
Sementara plot dalam cerpen biasanya lebih kompleks dan beragam dengan alur yang bisa saja linier atau non-linier, dan sering kali mengandung twist atau ending yang tidak terduga.
Baca Juga: 4 Karakteristik Hikayat dalam Teks “Hikayat Indera Bangsawan”, Materi Bahasa Indonesia Kelas X
Cerpen dapat memiliki alur cerita yang berbelit-belit dengan konflik internal dan eksternal yang mendalam.
Konflik dalam cerpen lebih subtil dan sering kali berfokus pada aspek psikologis atau emosional dari karakter.
Cerpen biasanya dibangun dengan lebih singkat menuju klimaks dan penyelesaian, menciptakan dampak emosional yang kuat dalam waktu singkat.
"Hikayat cenderung menampilkan karakter yang idealis dan plot yang sederhana, berfokus pada nilai-nilai moral dan kolektivitas."
Demikian penjelasan tentang karakteristik dan pola pada hikayat dan cerpen, materi bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka.
Coba Jawab! |
Apa itu hikayat dan cerpen? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR