adjar.id - Tata aksara merupakan hal penting dalam sebuah penulisan.
Di dalamnya terdapat banyak ketentuan-ketentuan yang harus diikuti agar sebuah tulisan tersusun dengan baik dan benar.
Misalnya, saat menuliskan nama orang harus memakan huruf kapital atau penggunaan tanda koma dalam struktur kalimat.
Jadi, tata aksara atau ejaan dapat diartikan sebagai aturan-aturan penulisan huruf, kata, dan penggunaan tanda baca.
Aturan tersebut mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Nah, di bawah ini adalah tata aksara tanda petik tunggal dan ganda berdasarkan PUEBI.
Yuk, kita pelajari sama-sama!
"Tata aksara biasa disebut juga dengan ejaan, yaitu aturan-aturan penulisan huruf, kata, dan penggunaan tanda baca."
Ada dua aturan penggunaan tanda petik tunggal yang perlu diperhatikan saat kita ingin membuat kalimat, yaitu:
1. Tanda petik tunggal sebagai pengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
Artinya, jika terdapat sebuah kalimat yang sudah dipetik menggunakan petik dua, tetapi ada kata-kata dalam kalimat tersebut yang perlu dipetik, maka dapat menggunakan petik satu.
Baca Juga: Bagaimana Cara Penggunaan Tanda Petik Tunggal ('...') yang Tepat?
Contoh:
- Andi berkata, "Tadi bel sudah berbunyi 'kring-kring' dengan keras".
- "Setiap aku pulang sekolah, aku akan selalu berteriak 'Ibu, aku pulang!' dan Ibu menyambut di pintu."
2. Tanda petik tunggal sebagai pengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
Artinya, jika ada istilah kata yang sukar dan ingin menambahkan penjelasan berupa arti, kita bisa menggunakan petik tunggal dalam kata atau kalimat penjelasannya.
Contoh:
- Noken 'tas khas papua'
- Wayang 'pertunjukan adat Jawa'
- Tergugat 'yang digugat'
Ada tiga aturan penggunaan tanda petik tunggal yang perlu diperhatikan saat kita ingin membuat kalimat, yaitu:
1. Tanda petik sebagai pengapit petikan langsung yang berbentuk pembicaraan, naskah, atau bahasan tertulis lain.
Baca Juga: Penggunaan Tanda Titik Koma (;) yang Tepat dalam Bahasa Indonesia
Contoh:
- "Pekerjaan rumah tolong dikumpulkan!" seru guru bahasa di depan kelas.
- "Pelajari bab 1 sampai bab 2!" perintah guru Andi. "Besok akan diadakan tes pemahaman."
2. Tanda petik sebagai pengapit judul teks, sajak, lagu, film, dan lain sebagainya.
Contoh:
- Andi sangat menyukai film yang berjudul "Perjalanan Anak Mandiri".
- Sajak "Teman Terbaik" karya Andi terpilih untuk mewakili lomba.
3. Tanda petik sebagai pengapit istilah ilmiah yang asing dan kata yang berarti konotasi atau khusus.
Contoh:
- "Tetikus" miliki Andi sudah rusak dan tidak berfungsi.
- Tim B sudah mengibarkan "bendera putih" sebelum permainan dilanjutkan.
Baca Juga: Cara Menulis Kata Ganti dalam Bahasa Indonesia
"Tanda petik tunggal dan ganda harus digunakan sesuai dengan pedoman PUEBI agar kalimat menjadi kalimat yang baik dan benar."
Nah, itu dia tata aksara tanda petik tunggal dan ganda berdasarkan PUEBI.
Coba Jawab! |
Apa kepanjangan dari PUEBI? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
----
Sumber: Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA Kelas XII Karya Bambang Trimansyah, Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR