adjar.id - Melakukan lari jarak pendek memberikan beragam manfaat.
Lari jarak pendek merupakan salah satu jenis olahraga lari dengan jarak tempuh pendek atau waktu singkat.
Dalam olimpiade, jarak tempuh bagi lomba lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu lari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
O iya, lari jarak pendek dapat diartikan sebagai lari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh.
Perbedaan jarak lari ini secara teknis pelaksanaan lari yang sama.
Akan tetapi, perbedaan lebih untuk menghemat tenaga karena jarak tempuh berbeda.
Semakin jauh jaraknya, semakin banyak juga tenaga yang dibutuhkan sehingga harus bisa menyimpan cadangan tenaga, Adjarian.
O iya, berikut beberapa manfaat melakukan lari jarak pendek.
"Lari jarak pendek adalah jenis olahraga yang membutuhkan kecepatan dan kekuatan maksimum dalam waktu yang relatif singkat."
1. Perkembangan Kekuatan Otot
Lari jarak pendek termasuk aktivitas olahraga anaerobik.
Baca Juga: Mengenal Teknik-Teknik yang Harus Dikuasai Atlet Lari Jarak Pendek
Aktivitas anaerobik bisa memformula glukosa menjadi energi tanpa memerlukan oksigen.
Hal inilah yang membuat tubuh bertenaga karena menyerap energi lebih banyak.
Selain itu, juga menggunakan sumber energi yang tersimpin di otot.
2. Meningkatkan Oksidasi dan Pembakaran Lemak
Oksidasi lemak merupakan proses ketika tubuh membakar lemak dan menggunakannya sebagai energi.
Melakukan lari jarak pendek dapat memberikan efek signifikan pada proses pembakaran lemak.
Lalu, juga memberkan efek signifikan pada pengeluaran energi jaringan otot.
3. Meningkatkan Kapasitas Aerobik
Kapasitas aerobik merupakan jumlah oksigen maksimum yang bisa diambil tubuh dan disalurkan ke otot saat proses latihan intensitas tinggi atau VO2 Max.
Cara tercepat untuk meningkatkan VO2 Max dan ukuran standar kebugaran aerobik, yaitu melalui pelatihan interval.
Sehingga, tubuh akan lebih segar karena jumlah oksigen di otot akan meningkat.
Baca Juga: Gerakan Posisi Jongkok pada Phase 'Bersedia' dalam Lari Jarak Pendek
4. Memaksimalkan Kemampuan Serat Otot
Beberapa komponen dasar, seperti proporsi tubuh, psikologi, karakter, otot putih, dan otot merah sering menjadi pertimbangan untuk pemilihan atlet.
Tubuh seseorang secara genetik rata-rata tersusun atas 50% serabut otot tipe lambat.
Selain itu, juga tersusun atas 50% serabut otot tipe cepat dalam otot yang digunakan untuk bergerak.
Serabut otot memiliki otot yang sangat kecil dan mudah lelah dengan cepat tetapi dapat menghasilkan banyak tenaga dalam waktu singkat.
Lari jarak pendek bisa meningkatkan jumlah serat berkedut cepat agar dapat melatih serat yang sudah ada.
Sehingga nantinya dapat menghasilkan lebih banyak jumlah manfaat daya.
Dengan melakukan lari jarak pendek, otot dapat bekerja atau mengalami kontraksi eksentrik yang merupakan beban terberat pada tubuh.
Hal inilah yang membuat terjadinya perubahan massa otot dan kekuatan nyata saat memperbanyak intensitas berlari.
5. Meningkatkan Sintesis Protein
Protein synthesis adalah proses ketika otot membangun dan memperbaiki.
Baca Juga: Cara Menentukan Posisi Pelari pada Olahraga Lari Estafet
Artinya tubuh akan menggunakan protein yang dikonsumsi tubuh secara lebih efektif agar dapat membangun otot tanpa lemak.
Sistem protein ini melibatkan DNA dalam proses pembentukan protein.
Asam deoksiribonukleat atau DNA adalah materi genetik yang ada di dalam sel makhluk hidup dan mempunyai pewarisan sifat.
Ketika protein dan karbohidrat dikonsumsi langsung setelah lari jarak pendek, maka akan terjadi peningkatan sintesis protein.
"Manfaat lari jarak pendek, di antaranya perkembangan kekuatan otot, meningkatkan oksidasi dan pembakaran lemak, meningkatkan kapasitas aerobik, memaksimalkan kemampuan serat otot, serta meningkatkan sitesis protein."
Nah, itulah beberapa manfaat yang bisa didapatkan melalui lari jarak pendek bagi pelari.
Coba Jawab! |
Berapa jarak lari jarak pendek dalam perlombaan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin, Kemdikbud Tahun 2017.
Tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR