Jepang semakin panik dan melemah dan berpura-pura mendukung kemerdekaan Indonesia, dengan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tujuan Jepang berpura-pura mendukung kemerdekaan Indonesia adalah agar Indonesia merasa memiliki hutang budi dan akan bergantung seterusnya kepada Jepang.
PPKI mulai bersidang pada 16 Agustus 1945 di Jakarta, tokoh muda seperti Wikana dan Khairul mendesak agar Indonesia secepatnya merdeka.
Oleh sebab itu, pada 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta atas nama seluruh rakyat Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Proklamasi Indonesia menjadi awal bagi bangsa Indonesia untuk mendirikan negara yang dibangun di atas dasar Pancasila yang telah dirumuskan.
Namun, rumusan Pancasila masih harus ditetapkan terlebih dahulu agar resmi menjadi dasar negara.
2. Penetapan Dasar Negara
Meskipun rumusan Pancasila telah disepakati oleh semua pihak yang terkait, tetapi masih terdapat perdebatan tentang sila ketuhanan sebagai sila pertama.
Beberapa kalangan merasa rumusan sila ketuhanan terlalu bernuansa Islam karena menyebutkan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Setelah proklamasi kemerdekaan banyak tokoh yang mendatangi Mohammad Hatta meminta untuk sila pertama diganti.
Mohammad Hatta kemudian berdiskusi dengan Ki Bagus Hadikusumo dan beberapa tokoh Islam, hingga diputuskan bahwa sila pertama diganti menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Baca Juga: Proses Kelahiran Pancasila, Materi PPKn Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR