Sejarah Hari Pustakawan berawal dari didirikannya Ikatan Pustakawan Indonesia pada 7 Juli 1973.
Berdirinya Ikatakan Pustakawan Indonesia tersebut terjadi pada acara Kongres Pustakawan Indonesia di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Tujuan dari didirikannya Ikatan Pustakawan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia.
Dalam kongres tersebut melahirkan suatu keputusan yang diambil kepala pengurus Perpurnas, yaitu menetapkan tanggal 7 Juli 1990 sebagai Hari Pustakawan Nasional.
Maka dari itu, pada peringatan terbentuknya Ikatan Pustakawan Indonesia dan Hari Pustakawan Nasional ada di tanggal yang sama tetapi tahunnya berbeda.
Seorang pustakawan merupakan orang yang mempunyai peranan dalam perpustakaan di suatu wilayah.
Ada sejumlah tokoh pustakawan yang berasal dari dalam maupun luar negari yang ikut berperan dalam sejarah perpustakaan, Adjarian.
Dauzan Farouk merupakan salah satu pustakawan Indonesia yang menjadi pendiri perpustakaan bergilir bernama Mabulir.
Ia melayani masyarakat untuk membaca di perpustakaan secara bergilir dengan cara berkeliling di kota Jogja menggunakan bis kota atau sepeda.
Lalu ada juga Melville Louis Kossuth Dewey yang memiliki peran penting dalam sejarah perpustakaan di luar negeri.
Ada juga nama Dr. Shiyali Ramamita Ranganathan yang merupakan pustakawan terkenal dari India pada abad ke-20.
Baca Juga: Hak dan Kewajiban Pustakawan
Bahkan tokoh pustakawan ini juga melahirkan berbagai karya besar tentang perpustakan, administrasi perpustakan, serta manajemen dan organisasi koleksi.
Demikianlah sejarah Hari Pustakawan di Indonesia yang diperingati setiap 7 Juli.
Coba Jawab! |
Siapa yang meresmikan Hari Pustakawan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR