adjar.id - Kali ini kita akan mempelajari aktivitas gerak berirama atau gerak ritmik berupa gerak putaran lengan dan badan.
Gerakan tersebut dipadukan dengan gerakan kaki sesuai ketukan irama.
Ketukan yang digunakan pada gerakan ini adalah 4x8, Adjarian.
Berikut analisis gerak putaran lengan dan badan serta kesalahan yang harus dihindari.
"Gerak berirama memadukan gerakan tangan dan kaki dengan hitungan yang tepat mengikuti iringan musik yang sedang dimainkan."
Analisis Gerak Putaran Lengan dan Badan
Cobalah lakukan dan analisis gerak putaran lengan dan badan melalui tahapan gerakan sebagai berikut:
1. Badan berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu dan kedua lengan di samping kanan atau kiri
2. Pada hitungan satu, ayunkan kedua lengan ke atas sambil memutar badan setengah lingkaran ke kiri.
3. Pada hitungan dua, putar badan seperempat ke kiri dan putar lengan melalui kiri ke samping.
4. Pada hitungan tiga, seperti hitungan satu.
Baca Juga: Analisis Gerak Berirama Ayunan Lengan Lurus Atas Bawah dan Putaran Kedua Lengan Depan Badan
5. Pada hitungan empat, seperti hitungan dua.
6. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang sebanyak 4x8 hitungan.
O iya, ada kesalahan-kesalahan yang harus dihindari dalam melakukan gerak putaran lengan dan badan, Adjarian.
Beberapa kesalahannya, seperti:
- Badan kurang tegak.
- Badan terlalu kaku.
- Hitungan dan putaran kurang sesuai atau tidak harmonis.
- Putaran lengan tidak maksimal.
- Putaran lengan tidak bersamaan.
"Baik gerak putaran lengan ataupun gerak putaran kedua lengan bersamaan dilakukan dengan hitungan 6x8."
Itu dia analisis analisis gerak putaran lengan dan badan serta kesalahan yang harus dihindari.
Baca Juga: Analisis Gerak Berirama Putaran Lengan dan Putaran Kedua Lengan Bersamaan
Coba Jawab! |
Bagaimana penempatan lengan pada posisi awal gerak putaran lengan dan badan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, kelas XI, edisi revisi 2017.
Tonton video di bawah ini, yuk!
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR