adjar.id – Pemilu pertama di Indonesia terjadi pada tahun 1955 tepat sepuluh tahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekannya.
Pemilu atau pemilihan umum tersebut bertujuan untuk memilih para wakil rakyat yang akan duduk di parlemen dan dewan konstituante.
Dewan konstituante adalah lembaga yang memiliki wewenang dan tugas untuk melakukan perubahan kepada konstitusi negara Indonesia.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai sejarah pelaksanaan pemilu 1955 di Indonesia yang merupakan materi sejarah kelas 12 SMA, Adjarian.
Baca Juga: Perkembangan Politik Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal
Pada pemilu 1955 tersebut sistem yang digunakan merupakan sistem perwakilan proporsional, yaitu setiap daerah pemilih akan mendapatkan jumlah kursi berdasarkan jumlah penduduknya.
Nah, setiap daerah berhak mendapatkan jatah minimum kursi berjumlah enam kursi untuk dewan konstituante dan tiga kursi parlemen.
Pelaksanaan pemilu tahun 1955 dilaksanakan di 16 daerah pemilihan yang meliputi 208 kabupaten, 2.139 kecamatan, dan 43.429 desa serta dilaksanakan dalam dua tahap.
Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya mengenai pemilihan umum atau pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 berikut ini
“Pemilu pertama tahun 1955 bertujuan untuk memiliki wakil rakyat di parlemen dan dewan konstituante.”
Sejarah Awal Pemilu 1955
Pemilihan umum atau pemilu pada awalnya sudah dirancang sejak kabinet Ali Sastroamidjojo I pada 31 Juli 1953 sampai 12 Agustus 1955.
Hal ini dilakukan dengan adanya pembentukan panitia pemilihan umum pusat dan daerah pada 31 mei 1954.
Akan tetapi hal tersebut belum terlaksana karena kabinet tersebut telanjur jatuh, sehingga kabinet yang berhasil menyelenggarakan pemilu ialah kabinet Burhanuddin Harahap.
Pemilu 1955 sendiri dilaksanakan dua tahap dan terdapat 260 jumlah kursi parlemen serta 520 jumlah kursi dewan konstituante.
Baca Juga: Jawab Soal Asas-Asas Pemilu Indonesia
Tahap pertama pemilu pada 29 September 1955 digunakan untuk memiliki anggota parlemen, sementara tahap kedua pada 15 Desember 1955 untuk memilih dewan konstituante.
O iya, pada pemilu pertama ini hampir 39 juta rakyat Indonesia memberikan suara mereka untuk memilih dalam pemilihan umum ini.
Pemilu 1955 menjadi toggak awal demokrasi di negara Indonesia serta keberhasilan penyelenggaraannya menandakan telah berjalannya demokrasi di kalangan rakyat.
Nah, pada saat itu TNI dan Polri masih boleh untuk memberikan suaranya pada pemilu, berbeda dengan sekarang.
“Kabinet Burhanuddin Harahap menjadi kabinet yang berhasil menyelenggarakan pemilu pertama di Indonesia tahun 1955.”
Partai Pemenang Pemilu 1955
Adjarian, pada proses pemilu 1955 terdapat 100 partai besar dan kecil yang mengajukan calon-calonnya di parlemen dan 82 partai besar dan kecil untuk dewan konstituante.
O iya, ada juga 86 organisasi dan perorangan yang ikut ambil bagian dalam pemilu 1955 di luar partai.
Dalam pendaftaran pemilihan, tidak kurang dari 60 persen penduduk Indonesia atau sekitar 78 juta jiwa yang mendaftarkan namanya.
Nah, pada pemilu 1955 tersebut untuk pemilihan anggota DPR dilaksanakan pada 29 september 1955 yang hasilnya diumumkan pada 1 Maret 1956.
Baca Juga: Lembaga Negara: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Partai Nasional Indonesia berhasil meraih suara terbanyak dan berhak atas 57 kursi di parlemen, yang kemudian disusul oleh Masyumi, Nahdlatul Ulama, dan Partai Komunis Indonesia.
Hasil pemilihan umum tersebut menghasilkan anggota parlemen yang berjumlah 250 orang dan dilantik pada 24 Maret 1956 oleh Presiden Soekarno.
Selain pemilihan anggota parlemen, pemilu 1955 juga memilih anggota dewan konstituante yang dilaksanakan pada 15 Desember 1955.
“Partai Nasional Indonesia menjadi pemenang pemilu 1955 dalam pemilihan anggota parlemen dan berhak atas 57 kursi di parlemen.”
Tugas dari dewan konstituante tersebut adalah membuat UUD yang tetap untuk menggantikan UUD Sementara 1950.
Berdasarkan hasil pemilu tanggal 15 Desember 1955 dan diumumkan pada 16 Juli 1956, Partai Nasional Indonesia kembali menjadi pemenang pemilu dewan konstituante.
Partai Nasional Indonesia berhasil meraih 119 kursi, di susul oleh Masyumi dengan 112 kursi, Nahdlatul Ulama dengan 91 kursi, dan Partai Komunis Indonesia dengan 80 kursi.
Baca Juga: Perkembangan Politik Republik Indonesia Serikat pada Masa Kemerdekaan
O iya, latar belakang adanya pemilu 1955 adalah:
1. Adanya pertikaian internal yang ada di lembaga politik ataupun pemerintah.
2. Belum adanya undang-undang pemilu yang mengatur mengenai pemilihan umum.
3. Adanya perang kemerdekaan, yang menuntut potensi bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Nah, itu tadi sejarah pemilu pertama di Indonesia yang berlangsung pada tahun 1955 dengan memilih parlemen dan dewan konstituante Indonesia.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini, Adjarian!
Pertanyaan |
Pada pemilu 1955, pemilihan umum dilaksungkan secara dua tahap. Pada tahap tersebut siapa saja yang dipilih dan kapan berlangsungnya? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR