adjar.id - Apakah Adjarian senang dengan olahraga lari?
Olahraga lari memang menyenangkan karena selain membuat badan bugar, juga tidak memperlukan banyak alat dan persiapan untuk memulainya.
Namun, meskipun sudah melakukan pemanasan sebelum olahraga, kadang kita tetap bisa mengalami cedera, seperti kram saat lari.
Biasanya, kram terjadi di bagian kaki yang menyebabkan kita terpincang-pincang saat berjalan, atau bahkan tidak bisa berjalan sama sekali.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Cepat Sebelum Berkunjung ke Dokter
Namun, sebenarnya kram otot saat lari bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, lo, Adjarian, bukan hanya di kaki. Kram juga bisa terjadi di perut maupun betis.
Akibatnya, kita jadi tidak bisa melanjutkan olahraga lari yang sedang kita lakukan.
Nah, menurut para pakar, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari kram saat berlari.
Menjaga Tubuh Terhidrasi
Hal pertama yang harus dilakukan agar terhindari dari kram ketika berlari adalah dengan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi.
Caranya adalah dengan mengonsumsi cukup air sepanjang hari, baik sebelum maupun setelah berlari.
Baca Juga: 5 Cara agar Tetap Optimis saat Melawan Virus Corona
Dehidrasi bisa menyebabkan kram karena saat tubuh kekurangan cairan, sel-sel tubuh tidak bisa berkoordinasi dengan baik.
Nah, hal itulah yang menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit yang mengatur kontraksi otot.
Hal ini kemudian menyebabkan kontraksi otot atau otot menegang yang tidak sinkron sehingga terjadi kram otot.
Cukupi Kebutuhan Elektrolit
Ketika melakukan olahraga atletik seperti lari, asupan elektrolit dalam tubuh kita juga harus tercukupi, lo.
Elektrolit merupakan ion dalam tubuh yang bisa menghantarkan arus listrik dan penting untuk melancarkan berbagai fungsi dalam tubuh.
Baca Juga: Hindari 4 Kebiasaan Ini Agar Mata Tidak Menua dan Selalu Sehat
Nah, saat tubuh tidak mendapat cukup asupan elektrolit, maka akan menyebabkan otot melemah.
Akibatnya, otot yang melemah juga akan menyebabkan kontraksi dan kram otot.
Konsumsi makanan tinggi elektrolit seperti pisang atau yogurt bisa mengurangi risiko kram otot.
Peregangan Otot
Cara lainnya untuk mengurangi kram otot adalah dengan melakukan peregangan, Adjarian.
Peregangan yang dilakukan bisa menjadi cara untuk mengurangi rasa sakit dan rasa tidak nyaman.
Namun, sebaiknya lakukan peregangan sebelum memulai olahraga, yang berfungsi untuk memanaskan tubuh dan mengurangi risiko kram, otot tegang, dan cedera saat lari.
Baca Juga: Waspada, Ternyata Ini yang Terjadi saat Lalat Hinggap di Makanan Kita
Perhatikan Kecepatan Lari
Untuk mengurangi risiko kram saat lari, hal lain yang harus diperhatikan adalah memperhatikan kecepatan lari.
Saat berlari, sebaiknya kita tidak langsung berlari dalam kecepatan tinggi.
Terutama bagi kita yang merupakan pemula dalam olahraga lari, langsung berlari dengan kecepatan tinggi bisa membuat risiko kram otot menjadi lebih tinggi.
Agar tidak mengalami kram otot, maka sebaiknya kita berlari secara pelan lebih dulu, lalu tingkatkan kecepatan secara perlahan.
Melakukan Latihan Melompat
Tidak hanya meningkatkan latihan lari, melakukan latihan melompat juga bisa menghindarkan kita dari risiko kram otot, lo.
Menambah latihan melompat dikenal juga dengan istilah pliometrik yang merupakan latihan untuk meningkatkan kemampuan atletik.
Baca Juga: Ternyata Kedua Lubang Hidung Memiliki Fungsi yang Berbeda, Sudah Tahu?
Selain itu, dengan melakukan latihan ini juga dipercaya bisa mencegah kelelahan otot dan kram.
Latihan pliometrik juga bisa digunakan untuk meningkatkan koordinasi otot dan saraf untuk mencegah kram serta membuat otot lebih kuat, lo.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR