Dari kalangan pemuda ada organisasi Barisan Banteng dan dari pelajar ada Badan Perantaraan Pelajar Indonesia serta Ikatan Sport Indonesia.
Organisasi-organisasi tersebut bergabung ke dalam Putera dan membuatnya semakin berkembang dan kuat.
Putera telah berhasil mempersiapkan rakyat secara mental untuk kemerdekaan Indonesia, dan pengaruhnya semakin meluas melalui rapat-rapat serta media massa.
Akhirnya, Jepang merasa bahwa kehadiran Putera tidak digunakan untuk membantu jepang tetapi untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1944 Jepang resmi membubarkan Putera.
Baca Juga: Mengenal Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasional di Indonesia
3. MIAI dan Masyumi
Jepang sangat berbeda dengan pemerintah Belanda tentang umat Islam di Indonesia.
Jepang lebih bersahabat jika dibandingkan dengan Belanda.
Jepang tersebut memerlukan kekuatan umat Islam untuk melawan sekutu, oleh karena itu mereka menjalin persahabatan dengan umat Islam.
Organisasi Islam MIAI kembali diaktifkan Jepang pada 4 September 1942 setelah sebelumnya dibekukan oleh Belanda.
“Jepang beranggapan bahwa umat Islam Indonesia dapat membantu mereka berperang melawan sekutu”
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR