Organisasi Sosial Masyarakat di Masa Pendudukan Jepang
1. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A (3A) didirikan Jepang pada 29 Maret 1942 untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia.
Organisasi tersebut memiliki tiga semboyan, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia.
Jepang menunjuk Mr. Syamsuuddin sebagai ketua dengan dibantu beberapa tokoh lain seperti K. Sutan Pamuncak dan Moh. Saleh.
Jepang menggunakan organisasi ini sebagai wadah propaganda, oleh karena itu dibentuklah komite-komite di berbagai daerah.
Dalam gerakan 3A ini juga dibentuk subseksi Islam yang disebut “Persiapan Persatuan Umat Islam” yang dipimpin oleh Abikusno Cokrosuyoso.
Baca Juga: Asal-usul Sejarah Kotatsu dan Fungsinya untuk Masyarakat Jepang
2. Pusat Tenaga Rakyat
Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat dengan meminta bantuan kepada para tokoh Indonesia seperti Soekarno, Hatta, K.H. Mas Mansur, dan Ki Hajar Dewantara yang kemudian disebut Empat Serangkai.
Pusat Tenaga Rakyat (Putera) didirikan pada 16 April 1943 dengan tujuan untuk membangun dan menghidupkan kembali yang telah dihancurkan Belanda.
Putera memiliki pimpinan pusat dan pimpinan daerah, di mana pimpinan pusat dipegang oleh Empat Serangkai.
Sementara pimpinan daerah dibagi sesuai tingkatan, yaitu syu, ken, dan gun.
Putera mendapatkan sambutan positif dari organisasi massa yang ada, seperti Persatuan Guru Indonesia, Pegawai Pos Menengah, serta Pengurus Besar Istri Indonesia.
“Soekarno, Hatta, K.H. Mas Mansur dan Ki Hajar Dewantara adalah Empat Serangkai yang memimpin Pusat Tenaga Rakyat pusat.”
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR