adjar.id - Sistem kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami beberapa perubahan sejak pascakemerdekaan.
Kurikulum adalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, Adjarian.
Selain itu, kurikulum juga digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan pendidikan.
Sejak Indonesia merdeka, perubahan kurikulum Indonesia sudah berubah sebanyak sebelas kali, mulai dari tahun 1947 sampai 2022.
Nah, yang terbaru pasti sudah sering didengar, yaitu kurikulum merdeka.
Perubahan kurikulum tersebut merupakan konsekuensi logis dari adanya perubahan sistem sosial, budaya, ekonomi, dan iptek.
Yuk, kita kenali sistem kurikulum pendidikan di Indonesia berikut ini!
Sistem Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Berikut sebelas sistem kurikulum yang pernah diterapkan dalam pendidikan di Indonesia pascakemerdekaan, yaitu:
1. Kurikulum 1947
Kurikulum 1947 atau Rentjana Pelajaran 1947 dibuat dua tahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Apa Keunggulan Kurikulum Merdeka?
Kurikulum 1947 lebih menekankan pada pendidikan watak serta kesadaran bernegara dan bermasyarakat, dibanding menekankan pada pendidikan pikiran.
Kurikulum 1947 ini baru diterapkan di Indonesia pada tahun 1950 setelah Konferensi Meja Bundar pada 2 November 1949 antara Indonesia dengan Belanda.
2. Kurikulum 1952
Kurikulum 1952 atau Rentjana Pelajaran Terurai 1952 yang menjadi penyempurna dari kurikulum 1947.
Pada kurikulum 1952, diatur tentang topik pembahasan di setiap mata pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Kurikulum ini juga mengatur tentang aturan satu guru yang hanya boleh mengajar untuk satu pelajaran.
3. Kurikulum 1964
Kurikulum 1964 atau Rentjana Pendidikan 1964 dirancang untuk memupuk pengetahuan akademik pada jenjang sekolah dasar.
Konsep pembelajarannya lebih menekankan pada pengembangan moral, emosional atau artistik, kecerdasan, keterampilan, dan jasmanani.
Pemerintah juga menetapkan hari Sabtu sebagai hari kriya, yaitu memberikan kebebasan bagi siswa untuk berlatih kegiatan sesuai minat dan bakat.
4. Kurikulum 1968
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Kurikulum Merdeka Belajar? Berikut Konsep dan Tujuannya
Kurikulum 1968 menjadi kurikulum pertama setelah adanya pergantian pemerintahan dari orde lama ke orde baru.
Tujuan utama dari kurikulum 1968 adalah untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani.
Selain itu juga mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, keyakinan beragama, dan budi pekerti.
Sifat materi pelajaran kurikulum 1968 ini, yaitu teoritis dan tidak terlalu dikaitkan dengan permasalahan hidup sehari-hari.
O iya, pada kurikulum inilah sistem penjurusan mulai dilakukan bagi siswa kelas 2 SMU atau kelas 11.
5. Kurikulum 1975
Kurikulum ini diterapkan setelah adanya program Rencana Pembangunan Lima Tahun atau Repelita.
Kurikulum ini menekankan pada pendidikan lebih efektif dan efisien akibat pengaruh konsep Management by Objective atau MBO.
Pada kurikulum inilah pelajaran Ilmu Alam dan Ilmu Hayati diubah namanya menjadi Ilmu Pengetahuan Alam.
Sementara pelajaran Ilmu Aljabar dan Ilmu Ukur diubah namanya menjadi pelajaran Matematika.
6. Kurikulum 1984
Baca Juga: 5 Perbedaan Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta, Salah Satunya Kurikulum
Pada kurikulum 1984 dikenal konsep pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif atau CBSA.
Kurikulum ini dibuat karena kurikulum 1975 dinilai lambat dalam merespons kemajuan di masyarakat.
Dalam kurikulum 1984 ini juga ditambahkan mata pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa atau PSPB.
Kurikulum 1984 juga membagi mata pelajaran bagi siswa SMA menjadi program inti dan program pilihan sesuai minat dan bakat siswa.
7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999 dibuat dari hasil kombinasi kurikulum 1975 dan 1984.
Pada kurikulum 1994 terjadi perubahan sistem pembagian watu pelajaran dari semester ke caturwulan.
Program penjurusan di SMA pada kurikulum 1994 ini dibagi menjadi tiga program, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa, lalu mata pelajaran PSPB dihapus.
8. Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 mengganti kurikulum 1994.
Kurikulum 2004 ini menitikberatkan pada konpetensi tiga unsur pokok, yaitu:
Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Prototipe?
- Pemilihan kompetensi sesuai spesifikasi.
- Indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi.
- Pengembangan pembelajaran bagi peserta didik dan tenaga pelajar.
9. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
Kurikulum ini hampir sama dengan KBK 2004, tetapi prinsip penyusunannya menggunakan konsep desentralisasi pada sistem pendidikan.
Pemerintah menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, lalu guru boleh mengembangkan silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan peserta didiknya.
10 Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 atau K-13 ditetapkan untuk menggantikan kurikulum 2006 oleh pemerintah.
Kurikulum 2013 mempunyai empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku.
Pada kurikulum 2013 ini dalam materi pembelajarannya ada materi yang dirampingkan dan ada juga materi yang ditambahkan.
11. Kurikulum Merdeka
Baca Juga: Sudah Tidak Ada Penjurusan di SMA, Seperti Apa Kurikulum Baru yang Disebut Kurikulum Prototipe?
Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam.
Hal ini bertujuan agar peserta didik mempunyai cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensinya.
Tujuan dari kurikulum merdeka ini adalah untuk menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi siswa dan guru.
Kurikulum ini lebih menekankan pada pengembangan aspek karakter dan keterampilan sesuai nilai bangsa Indonesia.
Nah, itulah Adjarian, sistem kurikulum pendidikan di Indonesia pascakemerdekaan, dari mulai kurikulum 1947 sampai yang terbaru kurikulum merdeka.
Coba Jawab! |
Apa penekanan dari kurikulum 1975? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Yuk, tonton juga video berikut ini!