Kurikulum 1947 lebih menekankan pada pendidikan watak serta kesadaran bernegara dan bermasyarakat, dibanding menekankan pada pendidikan pikiran.
Kurikulum 1947 ini baru diterapkan di Indonesia pada tahun 1950 setelah Konferensi Meja Bundar pada 2 November 1949 antara Indonesia dengan Belanda.
2. Kurikulum 1952
Kurikulum 1952 atau Rentjana Pelajaran Terurai 1952 yang menjadi penyempurna dari kurikulum 1947.
Pada kurikulum 1952, diatur tentang topik pembahasan di setiap mata pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Kurikulum ini juga mengatur tentang aturan satu guru yang hanya boleh mengajar untuk satu pelajaran.
3. Kurikulum 1964
Kurikulum 1964 atau Rentjana Pendidikan 1964 dirancang untuk memupuk pengetahuan akademik pada jenjang sekolah dasar.
Konsep pembelajarannya lebih menekankan pada pengembangan moral, emosional atau artistik, kecerdasan, keterampilan, dan jasmanani.
Pemerintah juga menetapkan hari Sabtu sebagai hari kriya, yaitu memberikan kebebasan bagi siswa untuk berlatih kegiatan sesuai minat dan bakat.
4. Kurikulum 1968
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Kurikulum Merdeka Belajar? Berikut Konsep dan Tujuannya