adjar.id - Ada beberapa contoh ketidakseimbangan hak dan kewajiban di masyarakat.
Yap, setiap orang memiliki hak dan kewajiban.
Melansir KBBI, hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya).
Hak juga diartikan sebagai kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu.
Nah, kalau kewajiban adalah (sesuatu) yang diwajibkan; sesuatu yang harus dilaksanakan; keharusan.
Hak dan kewajiban harus dipenuhi secara selaras serta seimbang, Adjarian.
Seseorang tidak boleh hanya menuntut hak tanpa melaksanakan kewajiban.
Jika hanya menuntut hak saja tanpa mau menunaikan kewajiban, maka akan terjadi ketidakseimbangan hak dan kewajiban di dalam masyarakat.
Hal tersebut tentunya akan menimbulkan sejumlah dampak buruk bagi kehidupan masyarakat.
Di antaranya, muncul kekacauan karena anggota masyarakat tidak mengamalkan kewajiban-kewajibannya.
Nah, berikut beberapa contoh ketidakseimbangan hak dan kewajiban di masyarakat.
Baca Juga: Mengapa Hak dan Kewajiban Harus Seimbang?
Contoh Ketidakseimbangan Hak dan Kewajiban
1. Aktif menyuarakan pendapat sendiri, tetapi melarang orang lain berpendapat.
Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat dan menghormati pendapat orang lain.
Jika ada seseorang yang aktif berpendapat, tetapi melarang orang lain mengeluarkan pendapat, maka itu sudah termasuk contoh bentuk ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban.
Sebab, orang tersebut sudah meminta haknya, yakni mengutarakan pendapat, tetapi tidak menghormati hak orang lain dengan melarang orang tersebut berpendapat.
2. Menuntut karyawan bekerja lembur terus-terusan, tetapi tidak membayar gaji sesuai ketentuan dan kesepakatan.
Setiap karyawan atau bekerja berhak untuk mendapatkan waktu istirahat.
Jika harus bekerja secara lembur, maka karyawan berhak mendapatkan uang lelah atau gaji lembur.
Nah, kewajiban perusahaan adalah membayar gaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kesepakatan bersama.
Perusahaan bisa meminta karyawannya bekerja lembur, tetapi harus tetap memberikan waktu istirahat dan gaji yang sesuai.
Kalau hanya menuntut karyawan bekerja terus-menerus tanpa mau memenuhi haknya, maka itu termasuk contoh wujud dari ketidakseimbangan hak dan kewajiban.
3. Melarang anak untuk bersekolah.
Orang tua berhak untuk melahirkan anak. Namun, orang tua juga bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak anak.
Nah, melarang anak untuk bersekolah merupakan salah satu contoh ketidakseimbangan hak dan kewajiban.
Sebab, setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan. Bahkan, hak tersebut dijamin oleh undang-undang.
Baca Juga: Apa Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia?
4. Pemimpin tidak mengayomi dan tidak mau mendengar aspirasi rakyat.
Seorang pemimpin berkuasa atas rakyatnya. Pemimpin dapat membuat peraturan dan kebijakan.
Namun, peraturan dan kebijakan tersebut haruslah demi kepentingan rakyat yang dipimpinnya, bukan kepentingan diri sendiri atau golongan.
Jika seorang pemimpin tidak mengayomi dan tidak mau mendengar aspirasi rakyat, berarti pemimpin tersebut tidak menjalankan hak dan kewajiban secara seimbang.
5. Berkendara di jalan raya secara ugal-ugalan.
Setiap orang yang telah memenuhi syarat berhak untuk berkendara di jalan raya.
Namun, setiap orang wajib untuk berkendara secara aman dan mematuhi rambu lalu lintas.
Nah, berkendara di jalan raya secara ugal-ugalan juga termasuk contoh ketidakseimbangan hak dan kewajiban.
Itulah beberapa contoh ketidakseimbangan hak dan kewajiban di masyarakat, Adjarian.
Apakah Adjarian dapat menyebutkan contoh lainnya?
Coba Jawab! |
Apakah kita boleh menuntut hak, tetapi tidak memenuhi kewajiban? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!