Contoh Ketidakseimbangan Hak dan Kewajiban di Masyarakat

By Rahwiku Mahanani, Senin, 12 September 2022 | 11:00 WIB
Salah satu contoh bentuk ketidakseimbangan hak dan kewajiban adalah menggunakan jalan raya tetapi dengan ugal-ugalan. (pixahive/Akash)

Contoh Ketidakseimbangan Hak dan Kewajiban

1. Aktif menyuarakan pendapat sendiri, tetapi melarang orang lain berpendapat.

Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat dan menghormati pendapat orang lain.

Jika ada seseorang yang aktif berpendapat, tetapi melarang orang lain mengeluarkan pendapat, maka itu sudah termasuk contoh bentuk ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban.

Sebab, orang tersebut sudah meminta haknya, yakni mengutarakan pendapat, tetapi tidak menghormati hak orang lain dengan melarang orang tersebut berpendapat.

2. Menuntut karyawan bekerja lembur terus-terusan, tetapi tidak membayar gaji sesuai ketentuan dan kesepakatan.

Setiap karyawan atau bekerja berhak untuk mendapatkan waktu istirahat.

Jika harus bekerja secara lembur, maka karyawan berhak mendapatkan uang lelah atau gaji lembur.

Nah, kewajiban perusahaan adalah membayar gaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kesepakatan bersama.

Perusahaan bisa meminta karyawannya bekerja lembur, tetapi harus tetap memberikan waktu istirahat dan gaji yang sesuai.

Kalau hanya menuntut karyawan bekerja terus-menerus tanpa mau memenuhi haknya, maka itu termasuk contoh wujud dari ketidakseimbangan hak dan kewajiban.

3. Melarang anak untuk bersekolah.

Orang tua berhak untuk melahirkan anak. Namun, orang tua juga bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak anak.

Nah, melarang anak untuk bersekolah merupakan salah satu contoh ketidakseimbangan hak dan kewajiban.

Sebab, setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan. Bahkan, hak tersebut dijamin oleh undang-undang.

Baca Juga: Apa Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia?