Rakyat yang merasa lebih baik mati melawan Jepang daripada mati kelaparan, mengangkat senjata.
Namun, perlawanan rakyat tak mampu mengalahkan kekuatan Jepang yang lebih unggul, dan banyak rakyat menjadi korban dalam upaya mempertahankan tanah air mereka.
4. Rakyat Kalimantan Angkat Senjata
Perlawanan terhadap Jepang terjadi di banyak wilayah, termasuk Kalimantan. Rakyat di sana, seperti di Jawa dan Sumatera, melawan penindasan Jepang.
Salah satu pemimpin perlawanan di Kalimantan adalah Pang Suma, seorang pemimpin Suku Dayak yang memiliki pengaruh besar di wilayah Tayan, Meliau, dan sekitarnya.
Pang Suma dan pengikutnya menggunakan taktik perang gerilya, memanfaatkan alam seperti hutan belantara, sungai, dan rawa untuk melawan Jepang meskipun jumlah mereka sedikit.
Perlawanan berlangsung sengit berkat dukungan rakyat yang berani. Namun, keberadaan mata-mata Jepang dari kalangan penduduk lokal, termasuk orang Indonesia sendiri, melemahkan perjuangan.
Mata-mata ini kerap menangkap, menyiksa, dan membunuh rakyat yang dicurigai, bahkan saudara sendiri. Akibatnya, perlawanan yang dipimpin Pang Suma akhirnya gagal.
5. Perlawanan Rakyat Irian Barat
Selama pendudukan Jepang, rakyat Irian Barat juga mengalami penderitaan berat, termasuk penganiayaan di luar batas kemanusiaan.
Akibatnya, mereka melancarkan perlawanan dengan gerakan terkenal bernama Gerakan Koreri yang dipimpin oleh L. Rumkorem di Biak, pusat perlawanan terhadap Jepang.
Baca Juga: Tujuan dan Dampak Romusha saat Pendudukan Jepang di Indonesia
Meski hanya bersenjatakan peralatan seadanya, rakyat Irian menunjukkan semangat juang pantang menyerah.
Mereka melancarkan perang gerilya meski menghadapi hukuman berat, seperti eksekusi di depan umum.
Keberanian dan taktik mereka membuat Jepang kewalahan hingga akhirnya meninggalkan Biak, menjadikan daerah ini sebagai wilayah pertama yang bebas dan merdeka di Indonesia.
Perlawanan meluas ke berbagai wilayah, termasuk Yapen Selatan yang dipimpin oleh Silas Papare.
Perjuangan di sana berlangsung lama, bahkan hingga Jepang dikalahkan oleh Sekutu.
Dengan bantuan senjata dari Sekutu, rakyat Yapen Selatan berhasil mengalahkan Jepang, menunjukkan keteguhan mereka dalam melawan kekejaman pendudukan Jepang.
"Berbagai bentuk perlawanan, baik melalui gerilya, aksi massa, atau pemberontakan bersenjata, menegaskan bahwa rakyat Indonesia tidak tinggal diam di bawah penjajahan Jepang."
Demikian penjelasan tentang bentuk-bentuk perlawanan rakyat Indonesia kepada Jepang, materi Sejarah kelas XI Kurikulum Merdeka.
Coba Jawab! |
Siapa yang memimpin perlawanan Cot Plieng, Aceh? |
Petunjuk: Cek di halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | kemdikbud.go.id,Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR