Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konkret berarti nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya).
Jadi, bentuk kata konkret benar-benar ada di sekitar kita, Adjarian.
Inilah mengapa kata konkret merupakan syarat dari pengimajian atau citraan dalam puisi.
Misalnya, kata konkret "batu" dapat melambangkan sikap yang keras atau hati yang keras.
Berikut beberapa contoh kata konkret lainnya.
1. Salju
Larik puisi: Aku menapaki salju yang menutupi kota.
Makna: Butiran uap air berwarna putih bagaikan kapas yang membeku di udara dan jatuh ke bumi akibat temperatur udara di daerah itu berada di bawah titik beku
2. Langit
Larik puisi: Ibu memandangi langit dengan tatapan matanya yang kosong.
Baca Juga: 4 Unsur Puisi, Salah Satunya Menggunakan Kata-Kata Berlambang
Makna: Ruang luas yang terbentang di atas bumi, tempat terlihatnya bulan, bintang, matahari, dan planet yang lain.
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR