adjar.id - Apakah Adjarian suka membaca puisi?
Puisi merupakan karya sastra berupa rangkaian kata-kata indah yang ditulis penyair untuk mengungkapkan perasaannya.
Salah satu hal utama dalam puisi adalah keindahan.
Oleh sebab itu, dalam penyusunannya terdiri dari berbagai struktur fisik, yaitu hal-hal yang bisa dilihat dari sebuah puisi.
Struktur fisik puisi meliputi:
Nah, kali ini kita akan membahas tentang kata konkret.
Pengertian kata konkret yaitu kata yang rujukannya lebih mudah ditangkap atau diterima oleh indra.
Penggunaan kata konkret dalam puisi bertujuan untuk memunculkan imajinasi atau gambaran akan suatu hal.
Kata konkret memiliki keterkaitan dengan kiasan atau lambang.
Sering kali kita menemukan makna-makna tersembunyi dalam puisi yang dilambangkan dengan sebuah benda, tempat, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Tabel 6.6 Kata Konkret dalam Puisi, Kelas X Kurikulum Merdeka, Bab 6
Nah, kata-kata yang digunakan termasuk dalam kata konkret.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konkret berarti nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya).
Jadi, bentuk kata konkret benar-benar ada di sekitar kita, Adjarian.
Inilah mengapa kata konkret merupakan syarat dari pengimajian atau citraan dalam puisi.
Misalnya, kata konkret "batu" dapat melambangkan sikap yang keras atau hati yang keras.
Berikut beberapa contoh kata konkret lainnya.
1. Salju
Larik puisi: Aku menapaki salju yang menutupi kota.
Makna: Butiran uap air berwarna putih bagaikan kapas yang membeku di udara dan jatuh ke bumi akibat temperatur udara di daerah itu berada di bawah titik beku
2. Langit
Larik puisi: Ibu memandangi langit dengan tatapan matanya yang kosong.
Baca Juga: 4 Unsur Puisi, Salah Satunya Menggunakan Kata-Kata Berlambang
Makna: Ruang luas yang terbentang di atas bumi, tempat terlihatnya bulan, bintang, matahari, dan planet yang lain.
3. Jalan
Larik puisi: Aku menelusuri jalan yang lengang tanpa tujuan.
Makna: Tempat untuk lalu lintas orang (kendaraan dan sebagainya).
4. Lautan
Larik puisi: Kantong seluas lautan tidak akan cukup menampung rasa rindu kepada ibu.
Makna: Laut yang luas sekali; samudra.
5. Kayu
Larik puisi: Patahan kayu menusuk-nusuk lembaran hatinya.
Makna: Bagian batang (cabang, dahan, dan sebagainya) pokok yang keras (yang biasa dipakai untuk bahan bangunan, dan sebagainya).
Nah, itulah pengertian kata konkret dan contohnya.
Baca Juga: Imaji Visual, Imaji Auditif, dan Imaji Taktil dalam Puisi
Coba Jawab! |
Apa saja struktur fisik puisi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR