adjar.id - Kerajaan Islam juga terdapat di Pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Selatan.
Kerajaan Islam di Kalimantan Selatan adalah Kerajaan Banjar yang berdiri tahun 1520 oleh Pangeran Samudera.
Pangeran Samudera setelah resmi menjadi raja kemudian mendapat gelar Sultan Suriansyah.
Dekade pertama abad ke-17 menjadi masa awal kejayaan dari Kerajaan Banjar, Adjarian.
Saat itu, Kerajaan Banjar berada di bawah pemerintahan Sultan Mustain Billah di tahun 1595-1638.
Pada masa kejayaan tersebut, Kerajaan Banjar memiliki bandar perdagangan besar.
Komoditas utama dari kerajaan tersebut, yaitu lada hitam, rotan, emas, intan, madu, damar, dan kulit binatang.
Selain Sultan Mustain Billah, masih ada raja-raja terkenal dari Kerajaan Banjar, lo.
Yuk, kita cari tahu bersama!
"Kerajaan Banjar merupakan kerajaan Islam di Kalimantan Selatan yang berdiri tahun 1520."
Berikut ini adalah raja-raja yang terkenal dari Kerajaan Banjar, yaitu:
Baca Juga: 5 Kerajaan Islam di Kalimantan, Salah Satunya Kerajaan Banjar
1. Sultan Mustain Billah
Dekade pertama abad ke-17 menjadi masa kejayaan dari Kerajaan Banjar di bawah pemerintahan Sultan Mustain Billah (1595-1638)
Adanya perang Makassar membuat para pedagang dari Sumba Opu - Kesultanan Gowa pindah ke Banjarmasin.
Hal ini membuat Banjarmasin menjadi bandar perdagangan besar saat itu.
Nah, komoditas perdagangan utamanya, yaitu lada hitam, rotan, emas, madu, damar, intan, dan kulit binatang.
Pada masa itu jugalah Kerajaan Banjar sudah tidak lagi membayar upeti ke Kesultanan Demak.
Wilayah Kerajaan Banjar di waktu yang sama berhasil meluas dengan menduduki Lawai, Sambas, Sukadana, Pembuang, Kotawaringin, Sampit, Mendawai, dan lainnya.
Bahkan ketika masa pemerintahan Sultan Mustain Billah, ketegangan antara Kerajaan Banjar dengan Mataram perlahan membaik.
2. Sultan Tahmidullah II
Pada abad ke-18, terjadi perpindahan kekuasaan ke Dinasti Sultan Tajmidullah.
Hal ini dilakukan dengan pengangkatan Pangeran Nata Dilaga/Sultan Tahmidullah II.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Banjar: Masa Berdiri, Kejayaan, dan Keruntuhan
Pengangkatan tersebut memunculkan perpecahan di dalam kerajaan, sebab Sultan Tamjidullah pada awalnya hanyalah seorang mangkubumi.
Sultan Tamjidullah ini hanya bertindak sebagai wali Putra Mahkota Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah.
Kemudian, putra Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah yang bernama Pangeran Amir meminta bantuan kepada Arung Tarawe yang merupakan pamannya.
Tujuannya adalah untuk melakukan penyerangan ke Kerajaan Bandar dengan pasukan dari orang-orang Bugis.
Pangeran Nata Dilaga kemudian meminta bantuan kepada VOC untuk mempertahankan takhtanya.
Walaupun akhirnya pasukan Bugis berhasil dilkalahkan, kesepakatan yang dilakukan dengan VOC akhirnya merusak adat.
Selain itu juga membawa kerugian bagi kerajaan dan menjadi salah satu penyebab adanya Perang Banjar tahun 1859.
3. Sultan Tamjidullah al-Watsiqu Billah
Belanda di tahun 1857 secara sepihak mengangkat Sultan Tamjidullah II al-Watsiqu Billah menjadi raja Kerajaan Banjar.
Kerabat dari Kerajaan Banjar merasa keberatan dengan hal tersebut karena Sultan Tamjidullah II merupakan anak selir yang dianggap tidak layak menjadi raja.
Selain itu, Pangeran Hidayatullah sebagai pewaris takhta yang sah juga masih hidup.
Baca Juga: 7 Peninggalan Kerajaan Banjar, Salah Satunya Masjid Sultan Suriansyah
Kemudian, pada tahun 1859 terjadilah Perang Banjar yang dikobarkan rakyat Banjar kepada Belanda.
Lalu tidak lama, Belanda memakzulkan Sultan Tamjidullah II.
4.Pangeran Antasari
Pangeran Antasari selama Perang Banjar dipercaya oleh Sultan Hidayatullah II sebagai penghimpun kekuatan untuk melawan Belanda.
Perang Banjar terjadi di tahun 1859 ketika Pangeran Antasari dan 300 pasukannya melakukan penyerangan ke tambang batu bara milik Belanda.
Pangeran Antasari terus melakukan penyerangan ke pos-pos Belanda dengan adanya bantuan para panglima dan pengikutnya.
Walaupun beberapa kali dibujuk untuk menyerah oleh Belanda, Pangeran Antasari tetap teguh pada pendiriannya.
Bahkan, Belanda pernah menawarkan hadiah bagi siapa saja yang bisa mengalahkan Pangeran Antasari.
Akan tetapi, segala upaya perlawanan tidak juga berhasil, bahkan Sultan Hidayatullah II sampai diasingkan ke Jawa Barat, tepatnya di Cianjur.
Pangeran Antasari kemudian diangkat sebagai pemimpin tertinggi perlawanan sekaligus sultan Kerajaan Banjar di tahun 1862.
Pangeran Antasari akhirnya gugur selama pertempuran di tahun 1862 karena wabah cacar.
Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Islam di Riau, Salah Satunya Kerajaan Siak
Takhtanya kemudian diteruskan oleh Sultan Seman yang terus melanjutkan perlawanan kepada Belanda.
"Sultan Mustain Billah, Sultan Tahmidullah II, Sultan Tamjidullah al-Watsiqu Billah, dan Pangeran Antasari."
Nah, itu tadi beberapa raja terkenal dari Kerajaan Banjar, salah satunya adalah Pangeran Antasari.
Coba Jawab! |
Siapa raja yang berhasil membawa Kerajaan Banjar ke masa kejayaan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR