Jika sleep inertia terjadi dalam waktu yang singkat, hal itu tidak terlalu berbahaya.
Akan tetapi, jika sleep inertia berlangsung terus-menerus dalam waktu lama, hal itu berbahaya dan harus segera diperiksakan ke dokter spesialis.
Melansir Sleep Foundation, sleep inertia penyebabnya belum bisa diketahui secara pasti.
Namun, secara teori ada tiga penyebab dari sleep inertia, yaitu:
1. Kadar Adenosin
Adenosin adalah senyawa asam nukleat yang dapat ditemukan di otak yang berperan penting dalam tidur dan terjaga.
Saat kita bangun tidur, maka kadar adenosin seharusnya rendah.
Kadar adenosin yang tinggi ketika kita bangun tidur bisa menyebabkan terjadinya sleep inertia.
2. Kekurangan Tidur
Kekurangan tidur bisa menyebabkan alirah darah ke otak berkurang yang disebut CFS atau Chronic fatigue syndrome.
Gejala CFS ini sangat mirip dengan sleep inertia dan memungkinkan terjadinya penurunan aliran darah ketika bangun tidur. yang menjadi gejala sleep inertia.
Baca Juga: 7 Langkah Sederhana untuk Mengatur Pola Tidur yang Sehat
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR