Jenis citraan: Citraan gerak.
Efek bagi pembaca: Pembaca seakan-akan ikut bergerak sesuai kata-kata dalam puisi.
6. Kutipan puisi: Pembicaraan
yang ada hanya sorga. Neraka adalah rasa pahit di mulut waktu bangun pagi
(Soebagio Sastrowardojo, Antologi Daerah Perbatasan, 1982)
Jenis citraan: Citraan pengecapan.
Efek bagi pembaca: Pembaca seperti ikut merasakan rasa pahit di mulut.
7. Kutipan puisi: Kebun Hujan
Aku terbangun dari rerimbun ranjang, menyaksikan angin/
dan dingin hujan bercinta-cintaan di bawah rerindang hujan.
(Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacar Kecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)
Jenis citraan: Citraan penglihatan.
Efek bagi pembaca: Pembaca akan seolah-olah melihat hal-hal yang dijelaskan dalam puisi.
8. Kutipan puisi: Di Tengah Jalan
Sayup-sayup terdengar suara kereta penghabisan/ Gerbong-gerbong dikosongkan tinggal muatan kematian/
Di tengah jalan terdengar lolongan bersahutan.
(Leon Agusta, Antologi Gendang Pengembara, 2012)
Jenis citraan: Citraan pendengaran.
Efek bagi pembaca: Pembaca akan ikut mendengar suara-suara yang disebutkan dalam puisi.
9. Kutipan puisi: Catatan Kaki Sehabis Demonstrasi
aku melihat diam
tak seorang saja
tapi satu bangsa
kulihat batu
padahal manusia
menunggu waktu
(Radhar Panca Dahana, Antologi Lalu Waktu, 1994)
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR