Akan tetapi, persenjataan Belanda yang lebih lengkap dan modern dibanding Bali, membuat para pejuang Bali mengalami kekalahan.
Kekalahan ini membuat Raja Buleleng I Gusti Ngurah Made dan Ketut Jelantik harus mundur ke daerah Jagaraga, Adjarian.
Pada 6 Juli 1846, pihak Bali terpaksa harus menandatangani perjanjian damai oleh Belanda.
Nah, ternyata penandatanganan tersebut dilakukan oleh pihak Bali sebagai siasat untuk membangun kembali kekuatan mereka.
Sehingga pada periode selanjutnya mereka bisa kembali melawan Belanda.
Pada tahun 1847, Belanda mengetahui pengingkaran perjanjian damai yang dilakukan oleh Bali.
Hingga pada 15 April 1849, semua kekuatan Belanda dikerahkan untuk menyerang daerah Jagaraga dari depan dan belakang.
Pertempuran yang terjadi di Jagaraga ini berlangsung selama dua hari dan kekuatan aliansi Kerajaan Bali bisa ditaklukan oleh Belanda.
I Gusti Ngurah Made dan Ketut Jelantik kemudian melarikan diri ke Karangasem untuk meminta bantuan dari raja Kerajaan Karangasem.
Akan tetapi, Belanda terus mengejar mereka hingga akhirnya mereka berhasil dilumpuhkan oleh Belanda.
"Perlawanan Bali dilakukan setelah Belanda di bawah komando Van Den Bosch melakukan serangan ke Bali di pertengahan tahun 1846."
Baca Juga: Mengenal Daftar Kebijakan Daendels di Indonesia
Nah, itulah latar belakang dan bentuk perlawanan Bali terhadap Belanda, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa latar belakang dari timbulnya perlawanan Bali terhadap Belanda? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Edisi Revisi 2017 karya Sardiman Am dan Amurwani Dwi Lestariningsih.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR