Makna: Orang licik yang tidak berani menghadapi musuh secara langsung, melainkan meminta bantuan orang lain secara diam-diam.
3. Emban cindhe, emban siladan (Menggendong dengan selendang, menggendong dengan rautan bambu.)
Makna: Para penguasa yang tidak boleh membeda-bedakan rakyatnya.
4. Becik ketitik, ala ketara (Baik akan terbukti, buruk akan kelihatan.)
Makna: Sekecil apapun perbuatan baik kita, pasti akan terbukti. Sepandai-pandainya menutupi perbuatan buruk, pasti tetap akan terlihat.
5. Ngono ya ngono ning aja ngono. (Begitu ya begitu, tapi jangan begitu)
Makna: Peringatan agar seseorang tidak bertindak berlebihan, hingga mengganggu orang lain.
6. Tuna satak bathi sanak. (Rugi sedikit, tambah saudara.)
Makna: Dalam dunia pedagang, laba bukanlah segalanya. Berani mengambil risiko sedikit rugi, tetapi menambah banyak teman atau saudara.
7. Kekudhung wlulang macan. (Berkerudung kulit harimau.)
Makna: Seseorang yang mencapai keinginannya dengan menggunakan pengaruh dari penguasa.
Baca Juga: 8 Contoh Peribahasa Jawa atau Paribasan Menggunakan Metafora Kerbau
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR