adjar.id - Pernahkah Adjarian menyaksikan iklan?
Iklan memang sangat sering kita temui di media massa, biasanya berisi penawaran barang atau jasa.
Agar dapat menjadi iklan yang baik, penawaran harus disusun menurut kaidah kebahasaan dan struktur.
Nah, kali ini kita akan membahas pengertian, kaidah kebahasaam, dan struktur iklan.
Materi iklan ini dibahas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 8 SMP.
Adjarian bisa menyimaknya di dalam buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas VIII, mulai halaman 40.
Berikut pengertian, kaidah kebahasaan, dan struktur iklan.
"Iklan banyak ditemui di berbagai media massa, umumnya berisi penawaran barang atau jasa."
Pengertian Iklan
Iklan adalah informasi yang bersifat membujuk orang-orang supaya tertarik pada produk (barang atau jasa) yang ditawarkan.
Selain itu, iklan juga sapat diartikan sebagai informasi kepada khalayak tentang suatu produk.
Baca Juga: Apa Saja Unsur-Unsur Pembentuk Iklan?
Biasanya, iklan disiarkan melalui berbagai media massa, seperti televisi, radio, internet, dan lain sebagainya.
Tidak sembarangan, gambar dan informasi yang disampaikan pada iklan harus dibuat sesuai kaidah kebahasaan dan struktur agar dapat mudah dipahami pembaca, Adjarian.
"Iklan merupakan informasi tentang produk barang atau jasa yang bersifat membujuk, biasanya ditemui di berbagai media massa."
Kaidah Kebahasaan Iklan
Berikut beberapa kaidah kebahasaan iklan.
1. Persuasif
Kalimat yang disusun pada iklan haruslah bersifat mengajak, supaya calon konsumen tertarik dan yakin terhadap produk yang ditawarkan.
2. Berima
Bukan hanya sekadar persuasif saja, kata-kata yang disusun biasanya juga berima.
Hal ini bertujuan supaya mudah diingat oleh banyak orang, meskipun baru hanya sekali atau dua kali membaca.
3. Imperatif
Baca Juga: Iklan: Pengertian, Tujuan, serta Macam-Macam Iklan
Biasanya, iklan juga disampaikan menggunakan kalimat imperatif. Kalimat imperatif adalah kalimat yang berusu perintah.
Perintah di sini diartikan sebagai dorongan atau ajakan, mislanya "nikmatilah", "ikutilah", "marilah", "janganlah", dan sebagainya.
4. Fakta
Iklan juga harus mengadung fakta. Ini artinya, produk yang ditawarkan benar-benar ada, tidak dilebih-lebihkan, dan perusahaan yang menaunginya jelas.
5. Ringkas
Deskripsi yang disampaikan dalam iklan harus ringkas alias tidak bertele-tele.
Hal ini bertujuan supaya para calon konsumen dapat langsung menangkap tujuannya dengan jelas.
"Iklan harus berisi kalimat yang membujuk, imperatif, berima, berisi fakta, dan ringkas."
Struktur Iklan
Iklan juga haris disusun berdasarkan struktur, supaya runtut dan jelas. Struktur iklan meliputi:
1. Judul
Baca Juga: Pengertian Iklan dan Kaidah Kebahasaan Iklan
2. Nama produk
3. Deskripsi atau penjelasan tentang produk.
Nah, Adjarian, itulah pengertian, kaidah kebahasan, dan struktur iklan.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan iklan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR