adjar.id - Adjarian, tahukah kalian apa saja sifat-sifat cahaya?
Nah, sebelum mulai pembahasan kali ini, cahaya adalah energi yang penting dan digunakan oleh manusia.
Sumber energi ini memiliki gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 380 hingga 750 nanometer (nm).
Nah, cahaya adalah energi yang banyak membantu kehidupan manusia.
Gelombang cahaya juga tidak membutuhkan medium untuk merambat, lo!Oleh sebab itu, cahaya tetap bisa merambat, walaupun di dalam ruang yang hampa.
Contohnya, cahaya matahari tetap bisa sampai ke bumi, walaupun melewati ruang hampa udara di luar angkasa.
O iya, matahari juga merupakan salah satu sumber cahaya yang mampu memancarkan gelombang, lo!
Cahaya sebagai gelombang energi juga memiliki sifat dan karakteristik sendiri. Yuk, kita simak beberapa sifat yang dimiliki cahaya!
"Cahaya adalah energi yang memiliki gelombok elektromagnetik."
Baca Juga: Macam-Macam Bentuk Energi yang Ada dalam Kehidupan
Sifat-Sifat Cahaya
1. Merambat Lurus
Cahaya dapat merambat lurus jika melewati satu medium perantara.
Contohnya, sumber cahaya matahari bisa membuktikan, bahwa cahaya dapat merambat lurus.
Matahari sebagai sumber cahaya terbesar di bumi memiliki pancaran sinar yang lurus.
Hal tersebut terjadi, karena adanya perambatan cahaya matahari ke bumi maka terjadi siang dan malam.
Selain itu, fenomena gerhana matahari dan gerhana bulan juga bisa membuktikan, bahwa cahaya dapat merambat lurus.
Pada fenomena tersebut sinar matahari dihalangi oleh bulan, sehingga membuat sebagian bumi menjadi gelap.
"Cahaya merambat lurus dapat dibuktikan dari pancaran sinar matahari."
Baca Juga: Manfaat-Manfaat Sinar Matahari bagi Kehidupan Makhluk Hidup
Contoh sifat cahaya yang merambat lurus juga dapat kita lihatt pada cahaya senter.
Jika cahaya senter diarahkan ke depan, maka akan memancar lurus sesuai dengan arah senter tersebut.
2. Menembus Benda Transparan
Benda yang bersifat bening bisa ditembus oleh cahaya. Hal tersebut terjadi karena benda transparan mampu meneruskan cahaya.
Contohnya pada kaca bening jendela rumah, yang tidak bisa menghalangi cahaya matahari masuk ke dalam rumah.
"Cahaya dapat menembus benda bening."
3. Dipantulkan atau Memberikan Refleksi
Cahaya memiliki sifat yang dapat dipantulkan.
Pemantulan atau refleksi tersebut terjadi, akibat proses terpancarnya kembali cahaya dari bagian permukaan benda yang terkena cahaya.
Baca Juga: Apakah Kegunaan Jendela pada Bangunan Rumah?
Sifat pemantulan cahaya ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur atau difus.
Pemantulan teratur terjadi ketika cahaya mengenai benda yang permukaannya datar dan mengkilap, maka cahaya akan dipantulkan secara teratur membagikan cahayanya ke segala arah.
Contohnya cahaya yang mengenai kaca, maka akan dipantulkan secara teratur di mana sudut datang cahaya sama seperti sudut pantul cahaya.
Sedangkan pemantulan baur, adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan yang tidak rata, kasar, bergelombang, dan tidak mengkilap.
Contoh pemantulan cahaya pada permukaan air, permukaan batu, pohon, sepatu, dan permukaa naspal.
O iya, cermin yang menggunakan sifat refleksi cahaya ada tiga, yaitu cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung.
"Ada dua pemantulan cahaya yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur."
4. Dibiaskan atau Dibelokkan (Refraksi)
Cahaya dapat dibiaskan ketika bergerak miring, melalui dua medium atau medium yang berbeda kepadatannya.
Baca Juga: Mengenal Alat Optik Cermin dan Lensa: Cekung dan Cembung
Seperti dari udara kemudian melewati air, sehingga cahaya mengalami pembiasan dan pembelokan dalam medium tersebut.
Sifat cahaya yang bisa dibiaskan atau dibelokkan banyak dimanfaatkan untuk berbagai jenis alat optik.
Misalnya, kolam yang terlihat dangkal, dikarenakan airnya yang jernih. Padahal, kolam tersebut memiliki jarak kedalaman yang cukup tinggi.
Selain itu, ketika kita berenang dan meletakkan tongkat di dalam air yang terkena matahari, jika dilihat dari atas, tongkat tersebut akan terlihat besar dibandingkan ukuran aslinya.
Contoh selanjutnya, ketika kita meletakkan pensil di dalam gelas transparan yang berisi air. Pensil tersebut akan terlihat patah, dikarenakan cahayanya melewati udara dan air dalam gelas tersebut.
"Cahaya dapat dibiaskan ketika melalui dua medium yang berbeda."
5. Diuraikan Atau Dispersi
Cahaya dapat diuraikan atau dispersi secara alami.
Dispersi adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) yang berubah menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik).
Baca Juga: Apakah Pelangi Bisa Muncul di Malam Hari?
Cahaya putih yang diarahkan yang diarahkan ke prisma, akan mengurai menjadi cahaya berwarna merah, jingga, kuning, biru, nila, dan ungu.
Salah satu contoh dispersi cahaya adalah pelangi.
Faktanya, pelangi berasal dari satu warna saja, lo!
Namun, warna di dalam pelangi berasal dari sinar matahari yang berwarna putih.
Lalu, warna cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan, sehingga mengakibatkan warna pelangi menjadi terurai dan menghasilkan berbagai macam warna yang indah.
Selain pelangi, salah satu contoh penguraian cahaya lainnya adalah sebuah prisma yang disinari oleh cahaya senter.
Dengan ini, warna cahaya senter akan berubah menjadi berbagai macam warna, jika menembus prisma tersebut.
Nah Adjarian, itulah sifat-sifat cahaya dan contohnya yang dapat kita temukan di dalam lingkungan sekitar.
"Cahaya dapat duraikan menjadi cahaya berwarna-warni."
Baca Juga: Berapa Jumlah Warna Pelangi?
Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Sebutkan jenis cermin berdasarkan bentuknya! |
Petunjuk: Cek halaman 4. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR