adjar.id – Apakah Adjarian pernah membuat atau menemukan kalimat perintah dalam bahasa Jawa yang biasa disebut ukara pakon?
Sama halnya dengan bahasa Indonesia, di dalam bahasa Jawa terdapat kalimat perintah yang dikenal dengan istilah ukara pakon.
Pada pembelajaran bahasa Jawa, ukara pakon termasuk ke dalam materi penting yang perlu dipelajari, khusunya bagi pemula.
Sebab, dalam percakapan sehari-hari, kita tidak lepas dari penggunaan berbagai jenis kalimat, termasuk kalimat perintah.
Bayangkan, jika kita ingin mengutarakan sebuah perintah, tetapi tidak mengerti cara penyampaiannya jelas pasti akan menghambat cara kita berkomunikasi.
Nah, kali ini, kita akan mempelajari tantang ukara pakon beserta jenis-jenisnya.
O iya, dalam mata pelajaran muatan lokal (mulok) bahasa Jawa sendiri, materi ukara pakon dipelajari saat kelas 2 hingga 3 SD, lo.
Yuk, langsung saja kita bahas!
“Kalimat perintah dalam bahasa Jawa disebut dengan ukara pakon.”
Baca Juga: Pengertian Ukara Tanduk dan Ukara Tanggap beserta Contoh Kalimatnya
Pengertian Ukara Pakon
Dikutip dari Jurnal Leksema Vol. 4 No.2 2019, Ukara Pakon yaiku wedharing tamuju warang wong kaphindo supaya ngelakoni utawa nindhake pagawean kang dikarepke sing medhar.
Kalimat perintah itu pernyataan gagasan menuju orang kedua agar melaksanakan pekerjaan yang diinginkan penutur. O iya, terdapat beberapa ciri-ciri ukara pakon dalam bahasa Jawa.
1. Menggunakan partikel -a, -en, -ana, dan -na. misalnya, “Gawa(-nen) tas kuwi!” (Bawalah tas itu!)
2. Beberapa ada yang tersusun inversi (terbalik), jadi, letak predikat terdapat di depan subjek. Misalnya, Jupukna (predikat) buku kuwi! (subjek), yang bila diartikan adalah “Ambilah buku itu!”
3. Menggunakan tanda seru (!)
4. Pelaku tindakan tidak selalu terungkap. Contohnya, “Wacanen layang kae!” (Bacalah surat itu!).
Di dalam kalimat tersebut, kita tidak mengetahui siapa yang diminta untuk melakukan pekerjaan.
“Ukara pakon dapat dibentuk dengan menggunakan partikel -a, -en, -ana, -na, serta menggunakan tanda seru.”
Baca Juga: Mengenal Paribasan atau Peribahasa Jawa beserta Contohnya
Jenis-jenis Ukara Pakon
Nah, ukara pakon terdiri dari berbagai jenis, yaitu:
1. Ukara Pakon Lumrah
Ukara pakon lumrah ini berisi kalimat perintah pada umumnya. Perhatikan contoh di bawah ini!
“Ndang ombenen!”
(Cepat minumlah!)
2. Ukara Pakon Paminta
Jenis kalimat perintah ini berisi perintah bagi pendengar untuk melaksanakan tindakan, akan tetapi disampaikan secara halus.
Penyampaiannya seolah-olah meminta, tetapi sebenarnya memerintah secara halus.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Tembung Pepindhan? Ini Pengertian dan Contoh-Contohnya
Contoh:
“Na, tulung pintune tutupen!”
(Na, tolong tutuplah pintunya!)
3. Ukara Pakon Pangajak
Nah, kalau kalimat perintah atau ukara pakon yang satu ini, berisi ajakan untuk pendengar agar dapat melakukan suatu kegiatan secara bersama-sama.
Berikut contoh ukara pakon pangajak.
“Ayo enggal diresiki bareng-bareng omah iki!"
(Ayo lekas dibersihkan bersama-sama rumah ini!)
4. Ukara Pakon Pamenging
Baca Juga: Ungkapan Menanyakan Arah dalam Bahasa Jawa dan Contoh Dialog
Kalimat ini berisi perintah yang ditujukan untuk orang yang diajak bicara agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh penutur.
Contohnya sebagai berikut!
“Kowe ora kena lunga yen during sinau!”
(Kamu tidak boleh pergi kalau belum belajar!).
Nah, itulah pengertian kalimat perintah bahasa Jawa atau ukara pakon beserta jenis-jenisnya Adjarian.
Sekarang, yuk, simak informasi berikut ini!
Pertanyaan |
Buatlah masing-masing satu ukara pakon pamenging dan pangajak! |
Petunjuk: Cek halaman 3-4. |
Saksikan video di bawah ini, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR