Kalimat perintah itu pernyataan gagasan menuju orang kedua agar melaksanakan pekerjaan yang diinginkan penutur. O iya, terdapat beberapa ciri-ciri ukara pakon dalam bahasa Jawa.
1. Menggunakan partikel -a, -en, -ana, dan -na. misalnya, “Gawa(-nen) tas kuwi!” (Bawalah tas itu!)
2. Beberapa ada yang tersusun inversi (terbalik), jadi, letak predikat terdapat di depan subjek. Misalnya, Jupukna (predikat) buku kuwi! (subjek), yang bila diartikan adalah “Ambilah buku itu!”
3. Menggunakan tanda seru (!)
4. Pelaku tindakan tidak selalu terungkap. Contohnya, “Wacanen layang kae!” (Bacalah surat itu!).
Di dalam kalimat tersebut, kita tidak mengetahui siapa yang diminta untuk melakukan pekerjaan.
“Ukara pakon dapat dibentuk dengan menggunakan partikel -a, -en, -ana, -na, serta menggunakan tanda seru.”
Baca Juga: Mengenal Paribasan atau Peribahasa Jawa beserta Contohnya
Jenis-jenis Ukara Pakon
Nah, ukara pakon terdiri dari berbagai jenis, yaitu:
1. Ukara Pakon Lumrah
Ukara pakon lumrah ini berisi kalimat perintah pada umumnya. Perhatikan contoh di bawah ini!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR