adjar.id – Asal-usul bahasa Betawi adalah salah satu sejarah kebudayaan bangsa Indonesia terutama bagi masyarakat Jakarta.
Jakarta sebagai ibu kota negara memiliki suku sendiri yang bernama suku Betawi dengan berbagai kebudayaan di dalamnya.
Suku Betawi sendiri telah ada sejak abad ke-17, yang terbentuk dari percampuran beberapa suku bangsa, seperti Sumatra, Bali, Tiongkok, Portugis, dan Arab.
Letak Jakarta yang berada di pesisir membuat tempat ini dahulu menjadi pusat dagang, administrasi, dan lain sebagainya.
Adanya berbagai bangsa yang singgah ke Jakarta pada saat itu, membuat banyaknya percampuran budaya yang terjadi.
Sehingga memunculkan bahasa Betawi sebagai bentuk dari dialek bahasa Melayu.
O iya, bahasa Betawi ini merupakan hasil dari pembauran berbagai bahasa asing seperti bahasa Arab, Portugis, Tiongkok, dan Belanda.
Bahasa ini lahir karena adanya perkembangan sosial di dalam masyarakat Betawi pada zaman dulu.
Yuk, kita simak penjelasan mengenai asal-usul bahasa Betawi berikut ini!
Baca Juga: Sejarah Kerak Telor, Salah Satu Makanan Khas Masyarakat Betawi
Asal-Usul Bahasa Betawi
Bahasa Betawi sendiri disebut sebagai bahasa Melayu yang digunakan oleh penduduk asli kota Jakarta atau Batavia pada saat itu.
Bahasa Melayu ini juga menjadi dasar dari bahasa Indonesia, sehingga bahasa ini mudah berbaur dengan bahasa Indonesia yang memiliki banyak kesamaan.
Bahasa melayu dengan dialek Jakarta sudah mulai digunakan masyarakat Jakarta sejak abad ke-10.
Nah, pembeda dari bahasa Melayu ini dengan bahasa Indonesia yaitu pengucapan bunyi a menjadi e, misalnya kata apa diucapkan menjadi ape.
Hal ini bisa terjadi karena adanya pengaruh dari bahasa Tiongkok, Jawa, Sunda, dan Arab di Jakarta pada saat itu.
O iya, dalam pengaruhnya terhadap bahasa Betawi, ada dua suku yang berperan yaitu Melayu dan Makassar.
Suku Melayu pada zaman dahulu banyak berada di daerah Kebayoran dan sekitarnya serta sering menggunakan huruf e di ujung kata saat berbicara.
Sementara suku Makassar memberikan pengaruh berupa aksen bahasa yang menggertak dan cepat.
Baca Juga: Kosakata Bahasa Betawi dalam Kehidupan Sehari-hari
Suku Makassar pada saat itu mendiai wilayah Cilincing, Sukapura, Marunda, Warakas, dan sekitarnya.
Bahasa Melayu dengan dialek Betawi kemudian dikenal dengan sebutan bahasa Betawi, Adjarian.
Bahasa ini menjadi ciri khas dari orang Betawi dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi.
Perkembangan Bahasa Betawi
Adjarian, bahasa Betawi kemudian mengalami perkembangan karena banyaknya masyarakay pendatang dari luar Jakarta.
Bahasa Betawi asli sendiri berasal dari orang-orang Betawi asli yang tinggal di Jakarta.
Lalu, bahasa Betawi meluas ke pinggiran Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, Banten, Karawang, dan Bekasi.
Hal ini terjadi karena adanya perpindahan masyarakat betawi dengan membawa bahasa Betawi asli.
Sementara itu, masyarakat Betawi yang tetap berada di Jakarta mengalami perubahan bahasa karena adanya percampuran bahasa dengan para pendatang.
Baca Juga: 8 Ikon Khas Budaya Betawi yang Harus Dilestarikan Masyarakat
Akhirnya, terciptalah bahasa Betawi Bekasi dan bahasa Betawi Pusat.
Bahasa Betawi pusat digunakan oleh masyarakat Betawi yang tinggi di Jakarta asli, sementara basa Betawi Bekasi digunakan oleh masyarakat di pinggiran Jakarta.
Hingga saat ini penutur asli bahasa Betawi sendiri sudah sangat jarang, karena banyaknya pengaruh para pendatang.
Sehingga, masyarakat Jakarta banyak yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.
Nah Adjarian, itulah asal-usul bahasa Betawi yang menjadi bahasa daerah masyarakat Betawi di Jakarta.
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR