adjar.id - Lebaran merupakan hari raya yang sangat dinantikan oleh umat muslim, tidak terkecuali masyarakat di Yogyakarta.
O iya, ada tradisi Lebaran di Yogyakarta yang masih kental dengan adat keraton, yaitu Grebeg Syawal.
Tradisi ini dilakukan secara turun-temurun sebagai wujud syukur terlaksananya puasa di bulan Ramadan.
Seperti namanya, tradisi ini digelar pada 1 Syawal atau tepat pada Hari Raya Idulfitri di lingkungan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Lalu, apa saja yang dilakukan pada saat upacara Grebeg Syawal?
Upacara Grebeg Syawal sudah berlangsung selama ratusan tahun, Adjarian.
Upacara ini sangat menarik tidak hanya bagi turis, tetapi juga bagi masyarakat Yogyakarta.
Hal yang paling khas pada upacara Grebeg Syawal di antaranya adalah adanya gunungan.
Ada lima gunungan yang berisi hasil bumi, yaitu gunungan wadon, lanang, gepak, pawuhan, dan bromo.
Gunungan merupakan simbolisasi sedekah sultan kepada rakyatnya dan juga wujud rasa syukur raja kepada Allah Swt.
Gunungan tersebut digotong atau diarak oleh abdi dalem atau prajurit Keraton untuk selanjutnya ditempatkan di Masjid Gedhe Kauman.
Baca Juga: 5 Tradisi Lebaran Masa Kecil Generasi 90-an yang Bikin Kangen
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR