adjar.id - Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau.
Kondisi ini juga dapat menghilangkan kemampuan penderitanya untuk merasakan makanan.
Keadaan ini bersifat sementara, namun bisa menjadi permanen jika terkena penyakit bawaan.
Kehilangan indra pencium tentunya sangat menggangu.
Baca Juga: 9 Cara Membuat Sayuran agar Tetap Segar Meski Disimpan dalam Waktu Lama
Indra penciuman dapat memengaruhi rasa yang diterima oleh indra pengecap.
Akibatnya, penderita anosmia mengalami gangguan makan.
Untuk penderita anosmia yang bersifat sementara disebabkan oleh peradangan seperti flu, pilek, polip hidung, penambahan usia, dan peradangan sinus.
Pasien COVID-19 Juga Mengalami Anosmia
Hal yang membuat beda anosmia pada pasien COVID-19, adalah virus COVID-19 merusak sel-sel saraf penciuman dan membuat saraf tidak berfungsi.
Jika saraf sudah mati tidak bisa disembuhkan lagi.
Nah, pada pasien COVID-19, anosmia dapat terjadi secara tiba-tiba dan menjadi sakit parah meski hidung tidak tersumbat, lo.
Para pengidap anosmia yang tidak terkena COVID-19 dapat disebabkan oleh hidung yang tersumbat.
Baca Juga: Mengenal Beras Shirataki, Pengganti Nasi yang Sangat Rendah Kalori
Gejala Anosmia
Gejala awal anosmia adalah hilangnya kemampuan untuk mencium bau.
Sebagai contoh, anosmia bisa membuat penderitanya tidak bisa mencium wangi bunga atau bau tubuh sendiri.
Contohnya, bau sesuatu yang menyengat seperti asap kebakaran atau gas yang bocor juga bisa tidak tercium.
Penyembuhan Anosmia
1. Obat Anosmia
Jika anosmia disebabkan pilek atau alergi, dokter biasanya tidak memberikan obat khusus karena gangguan kesehatan ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Jika gejala tidak kunjung membaik, umumnya dokter akan memberikan obat jenis dekongestan dan anthistamin untuk meringankan anosmia karena infeksi bakteri.
Untuk penderita infeksi virus COVID-19, dokter akan merekomendasikan obat steroid hidung.
Steroid hidung adalah obat anti peradangan.
Baca Juga: Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh di Musim Pancaroba, Ternyata Mudah
2. Terapi Indra Penciuman
Tidak hanya dengan obat, penyembuhan anosmia bisa dengan terapi bau untuk mengasah kepekaan indra penciuman.
Terapi ini juga direkomendasikan untuk mengatasi anosmia karena cedera kepala dan infeksi virus.
Sejumlah penelitian menunjukkan, terapi indra pencium sangat efektif untuk pemulihan.
3. Operasi Anosmia
Anosmia yang disebabkan oleh polip, tumor, atau kelainan tidak bisa disembuhkan dengan obat.
Dokter akan merekomendasikan operasi pengangkatan polip, tumor, atau tindakan bedah untuk mengatasi kelainan hidung.
Baca Juga: Muka Terus Berminyak, Ketahui 6 Cara Mengurangi Minyak di Wajah Kita
4. Membilas Hidung dengan Larutan Air Garam
Membilas bagian dalam hidung dengan larutan air garam dapat membantu mengurangi anosmia.
Langkah ini dapat dilakukan jika hilangnya kemampuan indra penciuman yang disebabkan oleh infeksi atau alergi.
5. Menggunakan Bawang Putih
Sifat anti inflamasi yang kuat dari asam ricinoleic penyusun aktif dalam bawang putih mengurangi pembengkakan dan peradangan di dalam saluran hidung.
Bawang putih juga mengandung sifat anti bakteri yang dapat membersihkan dahak dari saluran hidung dan memudahkan pernapasan dengan memperlebar saluran hidung.
Baca Juga: Muka Terus Berminyak, Ketahui 6 Cara Mengurangi Minyak di Wajah Kita
6. Mengonsumsi Jahe
Gingerol, senyawa aktif jahe memberikan aroma dan rasa jahe yang khas yang membantu memicu indera perasa dan meningkatkan indera penciuman.
Selain itu, jahe juga memiliki sifat anti mikroba dan pereda nyeri yang ampuh yang membantu mengobati infeksi di saluran hidung dan membersihkan partikel kecil dari hidung.
Nah, itulah pengertian anosmia, gejala dan cara penyembuhannya yang wajib, Adjarian, ketahui, ya!
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR