Kearifan lokal mencakup praktik-praktik tradisional yang dirancang untuk menjaga keseimbangan alam.
Contoh nyatanya adalah kearifan masyarakat adat yang melarang penebangan hutan sembarangan atau memberikan aturan tentang kapan dan bagaimana menangkap ikan agar populasi tetap terjaga.
Hal ini menciptakan harmoni antara manusia dan lingkungan serta mencegah eksploitasi berlebihan.
2. Pembentukan Identitas Budaya
Kearifan lokal mengandung elemen-elemen yang menciptakan rasa kebersamaan dan kebanggaan di antara anggota masyarakat.
Ini meliputi bahasa daerah, tarian, seni, dan upacara adat yang memperkuat identitas suatu kelompok atau etnis.
Upacara adat seperti ngaben di Bali atau rambu solo’ di Toraja membantu mempertahankan budaya unik dan memperkuat ikatan sosial dalam komunitas tersebut.
3. Sarana Penyelesaian Konflik
Kearifan lokal seringkali memiliki mekanisme dan adat istiadat yang digunakan untuk menyelesaikan konflik antarindividu atau kelompok secara damai.
Proses seperti musyawarah dan mufakat diprioritaskan untuk mencapai kesepakatan bersama tanpa melibatkan kekerasan.