Menjelang akhir pendudukan Jepang, jumlah anggota Seinendan mencapai sekitar 500.000 pemuda.
Beberapa tokoh Indonesia yang pernah tergabung dalam Seinendan termasuk Sukarni dan Latief Hendraningrat.
3. Keibodan
Keibodan atau Korps Kewaspadaan adalah organisasi semimiliter yang beranggotakan pemuda berusia 25-35 tahun.
Anggota Keibodan harus memenuhi persyaratan berupa kondisi fisik yang sehat dan perilaku yang baik.
Dikarenakan usia mereka lebih dewasa, anggota Keibodan dinilai siap membantu Jepang dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Organisasi ini didirikan untuk mendukung tugas polisi, seperti mengatur lalu lintas dan menjaga keamanan desa. Oleh karena itu, anggota Keibodan dilatih dalam keterampilan militer.
Keibodan dibina oleh Departemen Kepolisian Jepang (Keimubu) dan di wilayah syu dibimbing oleh Bagian Kepolisian (Keisatsubu). Di komunitas Tionghoa, Keibodan dikenal sebagai Kakyo Keibotai.
Untuk meningkatkan kemampuan Keibodan, Jepang mengadakan pelatihan khusus bagi para kader di sekolah Kepolisian Sukabumi, dengan durasi pelatihan satu bulan.
Pelatihan ini diawasi langsung oleh polisi Jepang, dan peserta tidak diperbolehkan terpengaruh oleh kaum nasionalis.
Seinendan dan Keibodan dibentuk di seluruh Indonesia, meski namanya bervariasi.
Baca Juga: Organisasi Semimiliter pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia