4 Organisasi Semimiliter pada Pendudukan Jepang di Indonesia, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Rizky Amalia, Selasa, 22 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945) berbagai organisasi semimiliter dibentuk oleh pemerintahan militer Jepang. (freepik)

Latihan di San A Seinen Kutensho berlangsung selama satu setengah bulan, mengajarkan kedisiplinan, semangat, serta keterampilan praktis seperti memasak, merawat rumah, berkebun, dan belajar bahasa Jepang. Di tahap awal, sekitar 250 pemuda telah dilatih.

Di samping itu, kegiatan kepanduan seperti "Perkemahan Kepanduan Indonesia" (Perkindo) juga tetap diadakan yang berperan penting dalam membina semangat dan kedisiplinan pemuda.

Gerakan kepanduan ini menjadi wadah yang efektif untuk mencetak kader-kader muda yang bersemangat.

2. Organisasi Seinendan

(tangkapan layar) Seinendan atau Korps Pemuda adalah sebuah organisasi yang terdiri dari pemuda berusia 14-22 tahun. (kemdikbud.go.id)

Seinendan atau Korps Pemuda adalah sebuah organisasi yang terdiri dari pemuda berusia 14-22 tahun.

Awalnya, anggota Seinendan berjumlah 3.500 orang dari seluruh Jawa.

Tujuan utama dari pembentukan Seinendan adalah untuk melatih dan mendidik para pemuda agar mereka mampu menjaga dan mempertahankan tanah air mereka dengan kekuatan sendiri.

Bagi Jepang, Seinendan berfungsi sebagai cadangan kekuatan untuk mendukung kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya dengan cara melatih para pemuda untuk memperkuat pertahanan.

Pengelolaan kegiatan Seinendan diserahkan kepada pejabat lokal, seperti syucokan di tingkat syu dan kenco di tingkat ken.

Selain itu, Jepang juga membentuk cabang putri yang disebut Josyi Seinendan untuk memperluas jumlah anggotanya.

Baca Juga: Alasan Jepang Membentuk Pemerintahan Militer di Tiga Kawasan, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka