Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Rizky Amalia, Rabu, 16 Oktober 2024 | 11:00 WIB
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942–1945), berbagai organisasi pergerakan didirikan oleh pemerintah Jepang dan oleh kalangan pejuang Indonesia. (Wikimedia Commons/Grantuking)

adjar.id - Apa saja organisasi-organisasi masa pendudukan Jepang di Indonesia?

Kali ini kita akan mempelajari tentang organisasi-organisasi masa pendudukan Jepang di Indonesia, materi Sejarah kelas XI Kurikulum Merdeka.

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942–1945), berbagai organisasi pergerakan didirikan oleh pemerintah Jepang dan oleh kalangan pejuang Indonesia.

Jepang yang berusaha memanfaatkan sentimen anti-Belanda dan nasionalisme Indonesia untuk keperluan perang mereka, mengizinkan terbentuknya organisasi-organisasi yang bisa menjadi alat bagi kepentingan mereka.

Namun di sisi lain, organisasi ini juga menjadi wadah bagi para pejuang Indonesia untuk mempersiapkan diri menuju kemerdekaan.

Organisasi-organisasi tersebut memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 1945.

Untuk mengetahui apa saja organisasi pergerakan masa pendudukan Jepang, materi Sejarah kelas XI Kurikulum Merdeka, simak informasi berikut ini.

"Organisasi pergerakan masa pendudukan Jepang banyak dimanfaatkan oleh pejuang Indonesia untuk menyebarkan semangat nasionalisme dan mempersiapkan rakyat menuju kemerdekaan."

Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang

1. Putera (Pusat Tenaga Rakyat)

Pada Maret 1943, Jepang mendirikan Putera sebagai wadah untuk menggalang dukungan rakyat Indonesia.

Tokoh-tokoh pergerakan nasional yang terlibat dalam Putera di antaranya adalah Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH. Mas Mansyur yang kemudian dikenal sebagai Empat Serangkai.

Baca Juga: Alasan Jepang Membentuk Pemerintahan Militer di Tiga Kawasan, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

Jepang mendirikan Putera untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar mendukung kepentingan perang mereka melawan Sekutu.

Mereka berharap tokoh-tokoh Indonesia yang dihormati rakyat akan membantu meningkatkan semangat nasionalisme, tetapi diarahkan untuk kepentingan Jepang.

Bagi tokoh-tokoh Indonesia, Putera justru dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran nasional dan menanamkan rasa cinta tanah air kepada masyarakat.

Mereka berharap bisa mempersiapkan rakyat dalam menyongsong kemerdekaan setelah Jepang kalah.

2. Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)

Setelah membubarkan Putera pada 1944, Jepang mendirikan Jawa Hokokai. (unsplash/Filip Andrejevic)

Setelah membubarkan Putera pada 1944, Jepang mendirikan Jawa Hokokai.

Organisasi ini bertujuan untuk memperkuat mobilisasi rakyat Jawa guna mendukung upaya perang Jepang di akhir Perang Dunia II yang saat itu sedang mengalami tekanan besar dari Sekutu.

Tidak seperti Putera yang diisi oleh tokoh nasionalis, Jawa Hokokai lebih diisi oleh kaum intelektual dan golongan terpelajar.

Organisasi ini lebih berfungsi sebagai alat propaganda Jepang.

Kegiatan Jawa Hokokai diarahkan pada pengumpulan bantuan berupa tenaga, bahan makanan, dan barang-barang lain untuk mendukung perang Jepang.

Baca Juga: Sambutan Rakyat Indonesia terhadap Jepang, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

Meski demikian, organisasi ini juga dimanfaatkan oleh para nasionalis Indonesia sebagai sarana untuk tetap memelihara semangat nasionalisme.

3. Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)

Heiho adalah organisasi militer yang didirikan oleh Jepang pada masa pendudukan.

Organisasi ini terdiri dari para pemuda Indonesia yang dilatih dan dijadikan pembantu prajurit Jepang di medan perang.

Jepang membentuk Heiho untuk mendapatkan tenaga tambahan dari penduduk pribumi guna mendukung operasi militernya dalam Perang Dunia II.

Heiho bertugas sebagai pendukung militer Jepang, seperti membantu logistik, perbaikan jalan, dan bahkan bertempur di garis depan.

4. PETA (Pembela Tanah Air)

Pada 3 Oktober 1943, Jepang membentuk PETA (Pembela Tanah Air) sebagai organisasi militer pribumi.

Pembentukan PETA bertujuan untuk melatih pemuda Indonesia dalam keterampilan militer, dengan harapan mereka dapat membantu Jepang melawan Sekutu di Indonesia.

PETA diisi oleh pemuda-pemuda Indonesia yang ingin berjuang mempertahankan tanah air.

Di antara mereka terdapat tokoh-tokoh yang nantinya menjadi pemimpin militer Indonesia, seperti Sudirman dan Soedirman yang kelak menjadi Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia.

Baca Juga: Alasan Kedatangan Jepang ke Indonesia, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

Jepang berharap PETA bisa menjadi kekuatan tambahan untuk mempertahankan wilayah Indonesia dari serangan Sekutu.

5. Keibodan dan Seinendan

Keibodan dan Seinendan adalah organisasi semi-militer yang dibentuk oleh Jepang untuk memobilisasi masyarakat sipil dalam mendukung kegiatan perang Jepang.

Keibodan didirikan sebagai organisasi keamanan sipil yang anggotanya adalah pemuda-pemuda Indonesia.

Tugas mereka adalah membantu polisi Jepang dalam menjaga ketertiban dan keamanan.

Sementara seinendan berupa organisasi yang terdiri dari pemuda-pemuda berusia 14–22 tahun yang dilatih untuk membantu kegiatan pertahanan sipil dan militer Jepang.

Kedua organisasi ini dimanfaatkan Jepang untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia dalam mendukung perang Asia Timur Raya.

Namun, bagi pemuda Indonesia, organisasi ini juga menjadi tempat untuk memperoleh pelatihan dan pengalaman yang kelak berguna dalam perjuangan kemerdekaan.

"Organisasi-organisasi pergerakan pada masa pendudukan Jepang memiliki peran penting dalam memperkuat nasionalisme Indonesia dan mempersiapkan masyarakat menuju kemerdekaan."

Itulah penjelasan tentang organisasi-organisasi pergerakan pada masa pendudukan Jepang, materi Sejarah kelas XI Kurikulum Merdeka.

Coba Jawab!
Apa tujuan dari Jawa Hokokai?
Petunjuk: Cek di halaman 2.

Tonton video ini, yuk!