Selama masa penjajahan, Belanda secara sengaja membatasi akses pendidikan bagi masyarakat Indonesia.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan dominasi mereka dengan menjaga agar masyarakat pribumi tetap dalam keadaan bodoh dan tidak berdaya.
Hanya sebagian kecil elit pribumi yang diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, dan itu pun dalam rangka untuk menjadikan mereka perantara dalam menjalankan kebijakan kolonial.
Akibat dari kebijakan ini, terdapat kesenjangan pendidikan yang signifikan antara pribumi dan Belanda.
Pendidikan yang terbatas ini menghambat perkembangan intelektual dan sosial masyarakat Indonesia, serta mengakibatkan rendahnya tingkat literasi di kalangan rakyat Indonesia.
4. Eksploitasi Sumber Daya Alam
Salah satu dampak yang paling signifikan dari kolonialisme Belanda adalah eksploitasi sumber daya alam Indonesia secara besar-besaran.
Belanda melihat Indonesia sebagai tambang kekayaan yang sangat potensial dan memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah, seperti rempah-rempah, karet, tembaga, dan minyak bumi untuk kepentingan ekonomi mereka sendiri.
Untuk memaksimalkan keuntungan, Belanda memaksa masyarakat lokal bekerja di perkebunan dan tambang dengan upah rendah dan kondisi kerja yang sangat buruk.
Sistem kerja paksa, seperti tanam paksa (cultuurstelsel), diterapkan dengan kejam, yang mengakibatkan penderitaan dan kemiskinan yang meluas di kalangan rakyat Indonesia.
5. Pembatasan Politik dan Ekonomi
Baca Juga: 16 Dampak Kolonialisme di Indonesia dalam Bidang Sosial dan Budaya, Materi Sejarah Kelas XI