adjar.id - Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan menyamakan dengan sesuatu yang lain.
Majas digunakan untuk memperkaya diksi atau pemilihan kaya dan bahasa dalam sebuah karya.
O iya, konon penggunaan majas dalam karya sastra sudah digunakan pada era Yunani Kuno.
Tahukah Adjarian? Sebagai bentuk karya sastra tulis sering kali memperkaya bahasa dengan menggunakan majas.
Ada beberapa majas yang sering digunakan dalam karya sastra puisi, yaitu metafora, personifikasi, alegori, dan simile.
Nah, fungsi utama penggunaan majas dalam karya sastra adalah memberikan keindahan pada bahasa.
Selain itu juga menciptakan imajinasi yang kaya dan menghidupkan kata-kata dalam sebuah karya sastra.
Umumnya, majas dibagi menjadi empat jenis, yaitu majas perbandingan, majas penegasan, majas pertentangan, dan majas sindirian.
Kali ini kita akan mempelajari jenis-jenis majas yang digunakan dalam karya sastra hikayat.
Penggunaan majas dalam karya sastra hikayat agar kalimat yang digunakan menjadi lebih hidup.
Salah satu ciri khas pada karya sastra hikayat adalah penggunaan kata-kata kuno dan majas dalam teksnya.
Baca Juga: Apa Fungsi Majas dalam Penulisan Karya Sastra dan Karakteristiknya? Ini Penjelasannya
Yuk, kita pelajari sama-sama jenis-jenis majas yang digunakan dalam karya sastra hikayat!
Jenis-Jenis Majas yang Digunakan dalam Karya Sastra Hikayat
Hikayat merupakan salah satu bentuk karya sastra Melayu yang populer di Asia Tenggara.
Cerita-cerita dalam hikayat biasanya berfokus pada kepahlawanan, keajaiban, dan nilai-nilai moral.
Struktur teks hikayat terdiri dari abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
Meski bersifat imajinatif, hikayat ditulis berdasarkan referensi dari peristiwa bersejarah yang pernah terjadi.
Dalam karya sastra hikayat, ada tiga jenis majas yang digunakan, yakni majas simile, antonomasia, dan hiperbola.
Berikut ini merupakan penjelasan dari majas majas simile, antonomasia, dan hiperbola yang sering digunakan dalam karya sastra hikayat, antara lain:
1. Majas Simile
Majas simile merupakan jenis majas pertautan yang membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi dianggap mengandung makna yang serupa.
Biasanya majas simile ditandai dengan kata bagai, bak, laksana, seperti, serupa, dan bagaikan.
Baca Juga: 15 Contoh Kalimat Menggunakan Majas Ironi
Majas simile dinyatakan pada kata depan dan kata penghubungan dalam satu kalimat.
O iya, majas simile digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan dengan membandingkan pada suatu hal lainnya.
Contoh: Dia pemberani bak seekor singa yang tidak gentar dengan musuhnya.
2. Majas Antonomasia
Majas antonomasia termasuk jenis majas perbandingan yang sering digunakan dalam karya sastra hikayat.
Pengertian majas antonomasia ialah majas yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama aslinya, tetapi dengan sifat yang melekat pada benda atau seseorang tersebut.
Jenis majas ini berhubungan dengan cara kita berinteraksi dengan orang lain.
Contoh: Si baik hati selalu menawarkan bantuan.
3. Majas Hiperbola
Majas hiperbola merupakan majas yang menggunakan ungkapan berlebihan dan terkesan tidak masuk akal.
Majas hiperbola juga dipahami sebagai gaya bahaya yang menggunakan ungkapan berlebihan dari kenyataan aslinya.
Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Menggunakan Majas Sinekdoke Totem Pro Parte
Tujuan penggunaan majas hiperbola dalam karya sastra hikayat adalah untuk menekan, memperhebat, maupun memberikan kesan yang berlebihan.
Contoh: Saat mendengar kabar itu, Dinda terkejut setengah mati.
Itulah informasi tentang jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam karya sastra hikayat.
Coba Jawab! |
Apa saja struktur teks hikayat? |
Petunjuk: Cek di halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!