adjar.id - Saat memilih makanan, kita biasanya akan tertarik pada makanan dengan warna yang mencolok dan menarik.
Makanan dengan warna yang mencolok bisa saja mengandung zat aditif.
Apa itu zat aditif?
Zat aditif adalah segala jenis bahan yang ditambahkan secara sengaja dalam makanan untuk tujuan tertentu, seperti:
- Menambah dan memperkuat rasa.
- Membuat warna menjadi lebih menarik.
- Mengawetkan.
- Memberi aroma.
- Mengentalkan dan mengemulsi bahan makanan.
Berdasarkan tujuan-tujuan ini, zat aditif dibagi ke dalam beberapa kelompok, Adjarian.
O iya, zat aditif dibedakan menjadi dua, ada zat aditif alami dan zat aditif buatan.
Baca Juga: Jawab Soal IPA Kelas 8 SMP, Jenis Zat Aditif yang Biasa Ditambahkan pada Makanan
Zat aditif alami menggunakan bahan baku berasal dari makhluk hidup, seperti pewarna dari tumbuhan.
Sementara itu, zat aditif buatan menggunakan bahan-bahan kimia, seperti pengawet yang berasal dari asam benzoat
Nah, sekarang kita simak kelompok-kelompok zat aditif, yuk!
"Zat aditif adalah zat yang ditambahkan dalam makanan untuk tujuan tertentu."
Kelompok Zat Aditif
1. Zat Pemanis
Zat pemanis bertujuan untuk menambah rasa pada makanan.
Contoh zat pemanis, di antaranya:
- Zat pemanis alami: gula pasir, gula aren, gula merah, dan gula kelapa.
- Zat pemanis buatan: aspartam, sorbitol, dan siklamat.
Zat pemanis perlu dikonsumsi secara bijak agar tidak menimbulkan risiko penyakit, seperti diabetes.
2. Zat Pewarna
Baca Juga: Jenis Zat Aditif: Pewarna dan Pemanis
Zat pewarna bertujuan untuk membuat warna makanan lebih mencolok dan menarik sehingga dapat meningkatkan selera.
Contoh zat pewarna, di antaranya:
- Zat pewarna alami: kunyit, buah naga, stroberi, daun suji.
- Zat pewarna buatan: pewarna sintetis.
3. Zat Penyedap
Zat penyedap bertujuan untuk meningkatkan rasa makanan menjadi lebih gurih.
Kita biasa mengenal zat penyedap dengan sebutan MSG atau Monosodium Glutamat.
MSG yang dikonsumsi secara berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan.
Untuk itu, batas maksimal konsumsi MSG adalah 120mg/kg berat badan kita.
Agar lebih sehat, kita bisa menggunakan zat penyedap alami seperti bumbu-bumbu dapur.
4. Zat Pengawet
Baca Juga: Pengertian Bahan Pengawet dan Bahan Penyedap serta Contohnya
Zat pengawet ditambahkan ke dalam makanan bertujuan untuk memperpanjang masa konsumsi atau mencegah pembusukan.
Contoh zat pengawet buatan, yaitu seperti asam benzoat dan natrium benzoat.
Cara alami untuk memperpanjang umur makanan yang bisa dicoba, di antaranya pengasinan, pengasapan, dan pemanisan.
5. Zat Pemberi Aroma
Ada berbagai macam makanan yang ditambahkan zat pemberi aroma.
Tujuannya, agar makanan memiliki aroma yang lebih kuat untuk menggugah selera.
Misalnya, aroma buah-buahan pada permen.
6. Zat Pengental dan Pengemulsi
Struktur atau tekstur makanan juga dapat dibentuk menggunakan zat aditif.
Seperti dibuat menjadi kental menggunakan zat pengental.
Contoh zat pengental, yaitu agar-agar, tapioka, dan gelatin.
Baca Juga: Jenis Zat Aditif: Pengental dan Pengemulsi
Lalu, pengemulsi merupakan zat aditif yang bertujuan untuk mempertahankan penyebaran lemak di dalam air sehingga tidak pecah.
Contoh pengemulsi, yaitu lesitin seperti yang ada pada mayones dan mentega.
"Enam kelompok zat aditif, yaitu zat pemanis, zat pewarna, zat penyedap, zat pengawet, zat pemberi aroma, serta zat pengental dan pengemulsi."
Nah, itu dia kelompok-kelompok zat aditif.
Coba Jawab! |
Apa contoh zat pemanis alami? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII Karya Okky Fajar Tri Maryana, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!