adjar.id - Apakah Adjarian sering bermain teka-teki bersama teman?
Permainan teka-teki merupakan permainan di mana seseorang memberikan tebakan dan seseorang lainnya harus menjawab.
Nah, dalam bahasa Jawa teka-teki disebut dengan wangsalan.
Namun, sedikit berbeda dengan teka-teki biasa, jawaban dari wangsalan juga disebutkan dalam teka-tekinya.
Jawabannya disebutkan dengan kurang lugas atau hanya berupa beberapa kata saja.
Sehingga, untuk benar-benar mengetahui jawabannya, kita harus memahami wangsalan yang disampaikan.
O iya, pengertian wangsalan sendiri adalah unen-unen utawa tetembungan sing saemper karo cangkriman, nangin batangane wis dikandhakake.
Artinya, wangsalan adalah perkataan atau kalimat sejenis teka-teki, tetapi jawabannya sudah disebutkan.
Nah, wangsalan tidak hanya berfungsi sebagai teka-teki saja, lo.
Wangsalan sering digunakan untuk menasihati atau menyindir dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut didasari pada karakter masyarakat Jawa yang terlalu berhati-hati menyampaikan sesuatu secara langsung.
Baca Juga: 10 Contoh Wangsalan Sajroning Pacelathon
Jenis-Jenis Wangsalan
Wangsalan terdiri dari lima jenis, yaitu wangsalan lamba, rangkep, memet, padinan, dan edi-peni.
Berikut penjelasannya.
1. Wangsalan Lamba
Wangsalan lamba memiliki karakteristik, sebagai berikut:
- Hanya terdiri dari satu objek.
- Terdiri satu baris yang dijadikan dua kalimat.
- Susunan kalimat pertama berupa teka-teki dan kalimat kedua adalah jawabannya.
Contoh:
Jenang gula, koe aja lali
Jenang gula -> Gulali
2. Wangsalan Rangkep
Baca Juga: 15 Contoh Wangsalan Lamba dan Jawabannya
Wangsalan rangkep memiliki karakteristik, sebagai berikut:
- Isi teka-tekinya terdiri dari dua kalimat.
- Susunan kalimat pertama berupa teka teki dan kalimat kedua adalah jawabannya.
Contoh:
Jenang sela wader kalen sesonderan, apurana yen wonten lepat kawula.
Jenang sela -> apu, wader kalen -> sepat
3. Wangsalan Memet
Wangsalan memet merupakan wangsalan yang cukup rumit, Adjarian.
Berikut adalah karakteristiknya:
- Perlu berpikir berkali-kali untuk mengetahui jawabannya.
- Terdapat kata-kata yang dikaitkan dengan hal lain.
Baca Juga: 6 Contoh Wangsalan Edi Peni
- Memerlukan analisis lebih dalam untuk menemukan jawabannya.
Contoh:
Uler kembang, yen trima alon-alon.
Uler kembang -> Lintah, kata "li" pada lintah dikaitkan dengan kata "tali".
Tali -> Alon-alonan, arti ini memiliki maksud melakukan pekerjaan dengan santai tanpa paksaan.
4. Wangsalan Padinan
Wangsalan padian memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut:
- Umum digunakan dalam percakapan sehari-hari.
- Bentuknya lebih sederhana.
- Jawaban teka-tekinya mudah ditebak.
Contoh:
Baca Juga: Macam-Macam Tembung Andhahan dalam Bahasa Jawa
Dina kae jane krungu omonganku, nanging njangan gori.
Jangan gori -> mbudeg, pura-pura tidak dengar.
5. Wangsalan Edi-Peni
Karakteristik wangsalan edi-peni, sebagai berikut:
- Terdiri dari satu kalimat yang dibagi menjadi dua klausa.
- Memperhatikan jatuhnya vokal pada akhir klausa.
Contoh:
Witing kelapa juwata ing ngarcapada.
Salugune, wong sinau aja sembrana.
Wit klapa -> glugu.
Juwata ing ngarcapada -> wong.
Baca Juga: Mengenal Tembung Yogyaswara dan Contohnya dalam Bahasa Jawa
Nah, itu tadi jenis-jenis wangsalan.
Coba Jawab! |
Apa fungsi wangsalan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!