Penulisan Unsur Serapan dalam Bahasa Indonesia

By Aldita Prafitasari, Jumat, 24 Maret 2023 | 16:30 WIB
Penulisan unsur serapan dibagi menjadi dua kategori. (Unsplash)

adjar.id - Bahasa Indonesia selama perkembangannya menyerap beberapa unsur dari berbagai bahasa.

Nah, kali ini kita akan mempelajari penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia.

Bahasa yang diserap tidak hanya dari bahasa asing, tetapi juga dari bahasa daerah, Adjarian.

Bahasa daerah tersebut, antara lain bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan lainnya.

Sedangkan bahasa asing yang diserap adalah dari bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Tiongkok, dan Inggris.

Unsur serapan dalam bahasa Indonesia bisa dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan taraf integrasinya.

Apa saja, ya?

"Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur dari bahasa daerah dan juga bahasa asing."

Penulisan Unsur Serapan

1. Unsur Bahasa Sumber Tidak Diserap ke dalam Bahasa Indonesia

Beberapa kata serapan tidak menyerap bahasa unsur dari bahasa sumber ke dalam bahasa Indonesia, Adjarian.

Penulisan dan pelafalannya juga masih mengikuti bahasa sumber.

Baca Juga: Penggunaan Tanda Seru (!) dalam Bahasa Indonesia

Namun, penggunaannya sesuai dengan konteks dalam bahasa Indonesia. Contohnya:

- Force majeure = Keadaan memaksa

- de facto = Pada kenyataannya atau pada praktiknya

- de jure = Berdasarkan atau menurut hukum

- l'exploitation de l'homme par l'homme = Eksploitasi manusia atas manusia lainnya

2. Unsur Bahasa Sumber Diserap ke dalam Bahasa Indonesia

Kelompok kedua adalah kata serapan yang penulisan dan pelafalannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

Namun, penyerapan kata tersebut diupayakan tidak jauh dari bahasa sumber, sehingga bentuknya masih bisa dibandingkan.

Hal tersebut karena unsur bahasa sumber yang diserap ke dalam bahasa Indonesia selalu memprioritaskan bentuk.

Penyerapan bentuk kata serapan meliputi huruf, gabungan huruf, dan imbuhan.

Nah, jika kata serapan tersebut merupakan kaidah yang berkaitan dengan imbuhan, maka kita bisa berpedoman pada Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI).

Baca Juga: Bagaimana Cara Penggunaan Tanda Petik Tunggal ('...') yang Tepat?

Contohnya, antara lain:

- accu menjadi aki

- ballet menjadi balet

- commission menjadi komisi

- effect menjadi efek

- espresso menjadi espreso

"Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu unsur bahasa sumber tidak diserap dan diserap ke dalam bahasa Indonesia."

Itu dia gambaran mengenai penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, Adjarian.

Coba Jawab!

Sebutkan contoh kata serapan yang tidak menyerap bahasa unsur dari bahasa sumber ke dalam bahasa Indonesia!

Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2.