Klasifikasi Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer

By Nabil Adlani, Senin, 26 Desember 2022 | 09:40 WIB
Fenomena batuan merupakan salah satu jenis klasifikasi pewilayahan berdasarkan fenomena litosfer (unsplash/Dyaa Eldin Moustafa)

adjar.id - Pewilayahan berdasarkan fenomena geografis, terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya berdasarkan fenomena litosfer.

Pewilayahan suatu tempat bisa dilakukan secara formal ataupun fungsional, Adjarian.

Hal ini bergantung pada tujuan atau kesepakatan yang digunakan dalam klasifikasi pewilayahan tersebut.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai klasifikasi pewilayahan berdasarkan fenomena litosfer yang menjadi materi Geografi kelas 12 SMA.

Wilayah adalah suatu tempat di permukaan bumi yang mempunyai karakteristik tertentu yang khas, yang membedakannya dengan wilayah lain di sekitarnya.

O iya, karakteristik yang harus dimiliki oleh suatu wilayah ialah terdapat homogenitas tertentu yang khas.

Karakter yang khas ini dapat berupa aspek alam, aspek budaya dan manusianya, ataupun perpaduan antara berbagai aspek yang bisa menjadikan wilayah tersebut mempunyai homogenitas.

Berdasarkan atas aspek alam, kekhususan wilayah dapat terjadi karena adanya perbedaan faktor alam, misalnya adanya keterbatasan sumber daya alam.

Sementara berdasarkan aspek budaya, kekhususan wilayah dapat disebabkan karena perbedaan faktor manusia.

Jadi, suatu wilayah adalah suatu kompleks keruangan atau kompleks teritorial yang terdiri atas penyebaran berbagai gejala yang berbeda sesamanya.

"Suatu wilayah merupakan kesatuan ekosistem yang terdiri atas komponen biotik (manusia, hewan, dan tumbuhan) dan abiotik (air, udara, dan tanah)."

Baca Juga: Klasifikasi Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis

Klasifikasi Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer

Pewilayahan yang dalam geografi disebut regionalisasi merupakan suatu upaya mengelompokkan atau mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama.

Mengingat lokasi-lokasi di muka bumi jumlahnya tidak terbatas, maka kita harus menyusun dan mengelompokkan serangkaian lokasi.

Pengelompokan ini didasarkan atas sifat-sifat yang sama menurut beberapa kriteria tertentu, sehingga informasi bisa diperoleh secara efisien dan efektif.

Nah, pewilayahan berdasarkan fenomena litosfer yang diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Batuan

Setiap daerah di permukaan bumi mempunyai jenis batuan yang berbeda-beda yang berkaitan dengan proses pembentukan kulit bumi.

Berdasarkan umur batuan, dapat dibedakan menjadi wilayah bebatuan tersier dan wilayah bebatuan kuarter.

Berdasarkan genesanya, dapat dibedakan menjadi wilayah bebatuan magmatik, wilayah bebatuan metamorfik, wilayah bebatuan sedimen, dan wilayah bebatuan gamping.

Berdasarkan kekompakan batuan, dapat dibedakan menjadi wilayah bebatuan terkonsolidasi dan wilayah bebatuan tidak terkonsolidasi.

"Pewilayahan berdasarkan fenomena batuan dibagi berdasarkan umur batuan, genesanya, dan kekompakan batuan."

Baca Juga: Pewilayahan dan Jenis-Jenis Pewilayahan Berdasarkan Objek Geografis

2. Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Kemiringan Lereng

Setiap daerah di permukaan bumi mempunyai kemiringan lereng yang berbeda-beda, Adjarian.

Hal ini berkaitan dengan proses dinamika kulit bumi dan sifat batuan itu sendiri.

Daerah yang sifat batuannya rigid atau keras jika ada pergerakan kulit bumi akan terjadi patahan dan rekahan.

Sementara pada batuan yang lunak, jika ada pergerakan kulit bumi akan terjadi punggungan dan lipatan.

Nah, berdasarkan fenomena tersebut, maka permukaan bumi bisa dibedakan menjadi:

- Wilayah hampir datar atau kemiringan lereng <2%.

- Wilayah agak miring atau kemiringan lereng antara 2-7%.

- Wilayah miring atau kemiringan lereng antara 7-12%.

- Wilayah agak curam atau kemiringan lereng antara 12-18%.

- Wilayah curam atau kemiringan lereng 18-24%.

Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Materi Wilayah Indonesia

- Wilayah sangat curam atau kemiringan lereng > 24%.

"Pewilayahan berdasarkan fenomena kemiringan lereng berkaitan dengan proses dinamika kulit bumi dan sifat batuan."

3. Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Tanah

Setiap daerah di permukaan bumi mempunyai jenis tanah yang berbeda-beda.

Hal ini berkaitan dengan faktor organisme, iklim, topografi, waktu, dan batuan.

Berdasarkan fenomena tanah, pewilayahan terbagi menjadi:

- Berdasarkan genesisnya tanah dapat dibedakan menjadi wilayah tanah organik dan wilayah tanah mineral.

- Berdasarkan tekstur tanah, dapat dibedakan menjadi wilayah tanah berpasir, wilayah tanah berlempung, dan wilayah tanah berdebu.

- Berdasarkan kedalaman tanah, dapat dibedakan menjadi wilayah tanah dalam dan wilayah tanah dangkal.

- Berdasarkan perkembangannya, dapat dibedakan menjadi wilayah tanah baru dan wilayah tanah yang sudah mengalami perkembangan.

"Pewilayahan berdasarkan fenomena tanah terbagi berdasarkan genisisnya, tekstur tanah, kedalaman tanah, dan perkembangannya."

Baca Juga: Karakteristik Wilayah Pedesaan dalam Ilmu Geografi

 

Itulah klasifikasi pewilayahan berdasarkan fenomena litosfer yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pewilayahan berdasarkan fenomena batuan, kemiringan lereng, dan fenomena tanah.

Coba Jawab!
Sebutkan pembagian pewilayahan berdasarkan fenomena kemiringan lereng!
Petunjuk: Cek halaman 3 dan 4.