adjar.id - Daging ayam adalah salah satu jenis daging yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sehari-hari.
Yap, masyarkat Indonesia pada umumnya lebih akrab dengan daging ayam daripada daging kalkun.
Hal itu berbeda dengan masyarkaat Amerika Serikat atau Inggris. Mereka familier dengan kalkun.
Bahkan, ada tradisi menyantap kalkun panggang ketika Natal.
Sebenarnya seperti apa perbedadaan daging ayam dan kalkun, ya?
Seperti yang kita tahu, daging merupakan sumber protein.
Nah, apakah daging ayam mengandung lebih banyak protein dibandingkan daging kalkun? Atau justru sebaliknya?
Berikut beberapa perbedaan daging ayam dan kalkun termasuk kandungan proteinnya.
Simak, yuk!
Perbedaan Daging Ayam dan Kalkun
1. Tekstur
Baca Juga: Perbedaan Daging Ayam Kampung dan Ayam Broiler, Salah Satunya Kandungan Gizi
Dari segi tekstur, daging kalkun lebih juicy daripada daging ayam, Adjarian.
Nah, bagian yang lebih juicy tersebut terutama di bagian paha.
Meski begitu, penting diingat bahwa teknik pengolahan juga memengaruhi kualitas tekstur dari daging kalkun dan juga ayam.
2. Kulit
Saat makan daging seperti daging ayam, siapa yang suka bagian kulit, nih?
Kulit ayam mempunyai lemak yang terletak di bawahnya, Adjarian.
Sedangkan pada kulit kalkun tidak terdapat kandungan lemak.
Oleh karena itu, kulit kalkun cenderung tipis.
Jika diolah dengan teknik memasak yang tepat, kulit kalkun bisa menyerap bumbu dengan sempurna dan juga garing.
3. Kandungan Protein
Baca Juga: 5 Macam Perbedaan Daging Ayam dan Daging Bebek
Pada dasarnya, daging ayam dan kalkun sama-sama kaya akan protein dan baik untuk menu diet.
Namun, jika dibandingkan per bagian dagingnya, bagian dada ayam sedikit lebih tinggi kandungan proteinnya dibandingan dengan dada kalkun.
Nah, untuk bagian paha, kandungan protein pada paha kalkun sedikit lebih banyak daripada paha ayam, Adjarian.
Itulah sejumlah perbedaan daging ayam dan kalkun.
Coba Jawab? |
Mana yang lebih juicy, daging ayam atau kalkun? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!