Sistem kebudayaan yang berkembang di daerah ini ialah kebudayaan masyarakat pantai, kebudayaan masyarakat peladang, dan kehidupan masyarakat berburu.
“Menurut Clifford Geertz, keanekaragaman budaya di Indonesia berdasarkan ekosistemnya terbagi menjadi kebudayaan Indonesia dalam dan Indonesia luar.”
2. Menurut Bruner
Bruner menjelaskan struktur masyarakat majemuk di Indonesia menunjukkan adanya kebudayaan dominan yang disebabkan dua hal, yaitu:
- Faktor Demografis
Di Indonesia, kesenjangan jumlah penduduk sangat timpang antara penduduk di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Meski luas, Pulau Jawa hanya 8% dari seluruh wilayah Indonesia, bahkan 70% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa.
Hal ini menyebabkan secara demografis penduduk di Pulau Jawa lebih dominan daripada pulau lainnya di luar Jawa.
- Faktor Politis
Baca Juga: Jenis Konflik Sosial yang Terjadi pada Masyarakat Multikultural
Terkonsentrasinya jumlah penduduk di Jawa dan sistem kekuasaan terpusat di Jakarta, membuat banyak kebijakan pemerintah dianggap berorientasi pusat.
Sehingga, banyak mengabaikan kepentingan-kepentingan dari masyarakat daerah atau lokal.
Kegagalan dalam menyampaikan kepentingan politik lokal dan terhambatnya komunikasi politik tidak jarang menyebabkan terjadinya ketegangan sosial antaretnik.
Struktur sosial yang sifatnya majemuk, membuat masyarakat Indonesia selalu menghadapi permasalahan konflik etnik, disintegarasi masyarakat, dan diskriminasi sosial.
“Menurut Bruner, struktur masyarakat majemuk menunjukkan kebudayaan dominan dikarenakan oleh faktor demografis dan faktor politis.”
Nah, itulah penjelasan teori keberagaman dalam melihat Indonesia sebagai masyarakat multikultural, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa saja dua tipe aneka ragam budaya di Indonesia berdasarkan ekosistemnya menurut Clifford Geertz? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3 |
Tonton video ini, yuk!