Teori Keberagaman dalam Melihat Indonesia sebagai Masyarakat Multikultural, Materi Antropologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka

By Nabil Adlani, Kamis, 13 Oktober 2022 | 14:00 WIB
Indonesia memiliki masyarakat multikultural yang memunculkan berbagai teori keberagaman. (pexels/Wizurai Mahatma)

Teori Keberagaman dalam Melihat Indonesia sebagai Masyarakat Multikultural

Berikut beberapa teori keberagaman yang digunakan dalam melihat Indoneisa sebagai masyarakat multikultural.

1. Menurut Clifford Geertz

Clifford Geertz berpendapat bahwa aneka ragam budaya yang berkembang di Indonesia bisa dibagi ke dalam dua tipe berdasarkan ekosistemnya, yaitu:

Kebudayaan yang berkembang di Indonesia dalam, yaitu daerah Jawa dan Bali yang ditandai dengan tingginya intensitas pengolahan tanah secara teratur.

Selain itu, juga adanya penggunaan sistem pengairan dan menghasilkan padi yang ditanam di sawah.

Jadi, kebudayaan di Jawa dan Bali menggunakan tenaga kerja manusia dalam jumlah besar disertai dengan peralatan yang lebih kompleks.

Hal ini merupakan perwujudan upaya manusia mengubah ekosistemnya untuk kepentingan masyarakat.

Kebudayaan yang berkembang di Indonesia luar, yaitu di luar Pulau Jawa dan Bali, kecuali di sekitar Danau Toba, dataran tinggi Sumatra Barat, dan Sulawesi Barat Daya.

Baca Juga: Faktor Penyebab Terbentuknya Masyarakat Multikultural di Indonesia

Ekosistem di daerah ini ditandai dengan jarangnya penduduk yang pada umumnya baru beranjak dari kebiasaan hidup berburu ke arah hidup bertani.

Maka dari itu, mereka melakukan migrasi ke daerah lain untuk meningkatkan kesejahteraannya.