Sejarah Museum Wayang di Kota Tua dan Daftar Koleksinya

By Atika Mayasari, Minggu, 31 Juli 2022 | 15:00 WIB
Wayang golek merupakan salah satu contoh jenis koleksi di Museum Wayang, Kota Tua.
Wayang golek merupakan salah satu contoh jenis koleksi di Museum Wayang, Kota Tua. (pixabay)

adjar.id - Apakah Adjarian pernah mengunjungi Museum Wayang di Kota Tua?

Alamat lengkap Museum Wayang berada di Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, RT.3, RW.6, Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

Museum Wayang adalah tempat wisata edukasi wayang yang bisa dikunjungi oleh semua kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa.

Pengunjung yang ingin memasuki Museum Wayang perlu membayar tiket dengan harga Rp5.000 untuk orang dewasa, Rp3.000 untuk pelajar atau mahasiswa, dan Rp2.000 untuk anak-anak.

Museum Wayang dibuka setiap hari Selasa sampai Minggu. Yap, tiap hari Senin, museum ini tutup, Adjarian.

Pengunjung bisa mengunjungi Museum Wayang mulai dari pukul 09.00 sampai 15.00 WIB.

O iya, Museum Wayang yang berlokasi di Kota Tua ini diremsikan pada tahun 1975.

Seperti apa sejarah dan daftar koleksi Museum Wayang, ya?

Cari tahu, yuk!

Baca Juga: Sejarah Museum Fatahillah yang Berlokasi di Kota Tua Jakarta

Sejarah Museum Wayang

Pada tahun 1640, bangunan Museum Wayang saat ini adalah bangunan gereja tua yang didirikan oleh VOC.

Bangunan gereja tua tersebut memiliki nama "de oude Hollandsche Kerk".

Bangunan gereja "de oude Hollandsche Kerk" digunakan sebagai tempat ibadah oleh tentara dan penduduk Belanda yang saat itu ada di Indonesia.

Kemudian pada tahun 1732, bangunan gereja tersebut direnovasi dan diubah namanya menjadi "de nieuwe Hollandsche Kerk".

Bangunan ini masih terus digunakan sebagai tempat ibadah hingga tahun 1808.

Pada tahun 1808, terjadi gempa bumi besar yang menyebabka bangunan gereja tua tersebut mengalami kerusakan.

Kemudian, di tempat yang sama dibangunlah sebuah gedung yang difungsikan sebagai gudang milik Geo Wehry & Co.

Pada tahun 1912, bangunan mengalami sedikit renovasi dengan perubahan gaya bangunan, yaitu  Noe Reinaissance.

sejarah museumBaca Juga: 11 Museum yang Gratis Dikunjungi saat Perayaan Hari Ulang Tahun Jakarta

Namun, pada tahun 1938, terjadi pemugaran bangunan karena ingin menyesuaikan dengan gaya rumah Belanda pada zaman Kolonial.

Pada tanggal 14 Agustus 1936, gedung beserta tanahnya dibeli oleh lembaga independen, yaitu Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG).

Setelah dibeli oleh BG, bangunan tersebut dijadikan monumen untuk memajukan penelitian dalam bidang seni serta ilmu pengetahuan.

Berlanjut pada tahun 1937, lembaga BG menyerahkan gedung tersebut kepada Stichting oud Batavia untuk dijadikan Museum Batavia Lama dengan nama "de oude Bataviasche Museum".

Peresmian Museum Batavia Lama dilakukan pada tanggal 22 Desember 1938 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda terakhir.

Pada tahun 1957, Museum Batavia Lama diserahkan ke lembaga kebudayaan Indonesia (LKI).

Bangunan tersebut kemudian diganti nama menjadi Museum Jakarta Lama oleh LKI.

Kemudian LKI menyerahkan gedung tersebut kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada tahun 1968, gedung berpindah tangan kepada Pemerintahan Jakarta dan diresmikan menjadi Museum Wayang pada tahun 1975.

Baca Juga: Daftar Nama-Nama Satriya dan Kesatriya dalam Kisah Pewayangan Jawa

Peresmian Museum Wayang dilakukan oleh gubernur Jakarta saat itu, yaitu Ali Sadikin pada tanggal 13 Agustus 1975.

Daftar Koleksi Museum Wayang

Museum Wayang memiliki 4.000 buah daftar koleksi wayang yang berasal dari beberapa negara.

Mulai dari negara Eropa dan negara nonEropa seperti Malaysia, Kolombia, Tiongkok, Thailand, India, Vietnam, dan Suriname.

Selain itu, Museum Wayang juga memerkan berbagai jenis dan bentuk wayang yang berasal dari seluruh daerah Indonesia.

Ada jenis wayang yang ada di Museum Wayang, seperti wayang golek, wayang kulit, wayang kardus, wayang janur, wayang rumput, wayang beber, dan sebagainya.

Itulah sejarah dan daftar koleksi Museum Wayang yang beralamat di Kota Tua, Jakarta Barat. 

Coba Jawab!
Apa fungsi bangunan awal Museum Wayang?
Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton video ini, yuk!