Kata “wutuh” dalam bahasa Indonesia berarti “utuh”.
Sesuai dengan namanya, tembung camboran wutuh merupakan tembung camboran yang berasal dari dua kata yang digabung menjadi satu, tanpa pengurangi jumlah suku katanya.
Sehingga, dua kata asli pembentuk tembung camboran tersebut masih utuh.
Contoh:
- Dewa-dewi
- Pemudha-pemudhi
- Siswa-siswi
Baca Juga: Pengertian Tembung Garba Bahasa Jawa dan Contoh-contohnya
- Lanang wadon
- Dawa cendhak
- Meja kursi
- Brambang bawang
2. Tembung Camboran Tugel
Berkebalikan dengan camboran wutuh, tembung camboran tugel adalah tembung yang terdiri dari dia kata atau lebih dengan mengurangi jumlah suku katanya.
Jenis tembung camboran satu ini akan terdengar “tugel” atau “patah” ketika didengarkan.
Contoh:
- Bangjo = Abang + ijo
Baca Juga: Tembung Dasanama: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Contohnya
- Kosik = Mengko + disik
- Pakdhe = Bapak + gedhe
- Guru = Digugu lan ditiru
- Dhekwur = Endhek + duwur
- Dhelik = Gedhe + cilik
"Terdapat empat jenis tembung camboran, yaitu tembung camboran wutuh, tembung camboran tugel, tembung camboran tunggal, dan tembung camboran wudar.”
3. Tembung Camboran Tunggal