adjar.id – Apakah Adjarian pernah mendengar peribahasa Jawa atau paribasan dengan menggunakan metafora hewan kerbau?
Dalam bahasa Jawa, paribasan yaiku unen-unen kang ajeg pangone, mawa teges entar lan ora ngemu surasa pepindhan.
Intinya, peribahasa Jawa berupa kata-kata (dalam bahasa Jawa) yang memiliki makna kiasan dan tidak mengandung makna konotatif.
Beberapa peribahasa sering menggunakan metafora hewan sebagai perumpamaannya, termasuk dalam peribahasa Jawa.
Nah, sayangnya, kerbau identik dengan sifatnya yang bodoh atau malas, Adjarian.
Namun, dalam bahasa Jawa ternyata tidak ditemukan konotasi yang menggambarkan sifat kerbau tersebut, lo.
Orang Jawa banyak menggunakan metafora kerbau di antaranya karena berdampingan erat dengan keberadaan hewan tersebut, misalnya untuk membajak sawah.
Lalu, apa saja peribahasa Jawa atau paribasan yang menggunakan metafora kerbau? Apa maknanya?
Kita cari tahu, yuk!
Baca Juga: Mengenal Paribasan atau Peribahasa Jawa beserta Contohnya
Contoh Peribahasa Jawa atau Paribasan yang Menggunakan Metafora Kerbau
1. Kebo lumumpat ing palang = Kerbau yang melompat pagar.
(Merujuk pada perumpamaan cara menyelesaikan masalah dengan melanggar aturan yang berlaku.)
2. Kebo kabotan sungu = Kerbau yang keberatan dengan tanduknya.
(Orang tua yang menanggung beban hidup karena terlalu banyak memikirkan anak.)
3. Kebo lumaku dipasangi = Kerbau yang berjalan berpasangan
(Orang yang seharusnya hidup santai, tetapi masih dipekerjakan.)
4. Kebo bule mati setra = Kerbau yang terlahir berkulit putih
(Orang pandai yang kemampuannya sia-sia karena tidak dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.)
Baca Juga: 9 Contoh Wewaler atau Nasihat Bahasa Jawa dan Artinya
5. Kebo ilang tombok kendhang = Kerbau yang hilang bersama kandangnya.
(Menggambarkan kondisi saat kehilkangan sesuatu, tetapi masih harus mengeluarkan biaya untuk mencarinya.)
6. Kebo mulih ing kandhane = Kerbau yang pulang ke kandangnya.
(Orang yang lama merantau, kemudian pulang ke daerah asalnya. Bisa juga diartikan orang yang hilang dan sudah ditemukan kembali.)
7. Kebo nusu gudel = Kerbau yang meminta makan kepada gudel (anak kerbau).
(Orang tua yang minta diajari oleh anak muda, atau bisa diartikan orang tua yang bergantung hidup pada anaknya.)
8. Kebo mutung ing pasangan = Kerbau yang mengakhiri hubungan.
(Menggambarkan orang yang tidak menyelesaikan pekerjaannya hingga tuntas.)
Nah, Adjarian, itulah delapan peribahasa Jawa atau paribasan dengan metafora hewan kerbau.
Baca Juga: 23 Contoh Peribahasa yang Sering Digunakan
Simak video di bawah ini, yuk!