Jepang melakukan pengurangan jumlah sekolah secara drastis, Adjarian.
Jumlah sekolah dasar diturunkan dari 21.500 sekolah menjadi hanya 13.500 sekolah saja.
Kemudian sekolah lanjutan menurun dari 850 sekolah menjadi 20 sekolah dan kegiatan perguruan tinggi juga terhenti.
Nah, jumlah murid sekolah dasar juga menurun sebanyak 30 persen, sementara murid sekolah lanjutan menurun sampai 90 persen, lo.
Hal ini juga berpengaruh terhadap tenaga pengajar yang juga mengalami penurunan.
O iya, muatan kurikulum sekolah juga dibatasi oleh Jepang.
“Perubahan kurikulum sekolah salah satunya dengan penetapan bahasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib di sekolah.”
Baca Juga: Jawab Soal Tujuan Jepang Membentuk Putera
Menghormati Budaya dan Adat Jepang
Para pelajar di sekolah harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang, sekaligus harus melakukan kegiatan kerja bakti atau kinrohosyi.
Kegiatan kerja bakti tersebut meliputi pengumpulan bahan-bahan untuk perang, penanaman bahan makanan, penanaman pohon jarak, perbaikan jalan, dan lain sebagainya.
Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran sekaligus menjalankan semangat Jepang atau Nippon Seishin.