adjar.id - Apakah Adjarian pernah merasa diganggu oleh salah satu teman di sekolah?
Nah, diganggu secara terus-menerus merupakan salah satu bentuk dari perundungan, lo.
Mungkin sebagian besar dari kita lebih mengenal perundungan dengan istilah bullying.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perundungan dapat diartikan sebagai mengganggu, mengusik terus-menerus, dan menyusahkan.
Baca Juga: Cara Menyalurkan Emosi secara Sehat untuk Menjaga Kesehatan Mental
Perundungan merupakan salah satu perilaku negatif yang tidak boleh kita lakukan.
Sebab, tindakan merundung dapat memberikan dampak buruk pada psikis seseorang, lo.
"Beberapa waktu ini, kasus bullying menjadi salah satu kasus yang ramai diperbicangkan oleh masyarakat, bullying juga dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kepercayaan diri yang buruk," ungkap Ayunda Shabriani Tyara, Psikolog Anak dan Remaja dari Pion Clinician, Jakarta saat diwawancarai tim adjar.id.
Apa penyebab perundungan lainnya?
Apa saja bentuk-bentuk perundungan dan apa dampaknya bagi yang mengalaminya?
Kita cari tahu, yuk!
Penyebab Awal Tindakan Perundungan
Beberapa tahun belakangan ini, tindakan perundungan merupakan salah satu kasus yang menjadi sorotan oleh banyak masyarakat dunia.
Nah, beberapa kasus perundungan juga banyak sekali terjadi di dalam lingkungan sekolah.
Akan tetapi, perundungan juga dapat terjadi di dalam lingkungan keluarga dan juga lingkungan sekitar rumah kita, lo.
Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor keluarga, rendahnya kepercayaan diri seseorang, hingga kurangnya pemecahan masalah yang baik di dalam diri seseorang.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Kecerdasan Emosional dan Cara Melatihnya sejak Dini
Tyara menuturkan bahwa sebagian besar perilaku anak juga diadopsi dari perilaku orang sekitarnya, terutama perilaku kedua orang tua.
"Tindakan perundungan juga dapat berasal dari salah satu perilaku anggota keluarga yang memiliki sifat agresif," ungkap Tyara.
Tindakan perundungan juga dapat diartikan sebagai salah satu perilaku individu yang bersifat negatif.
Nah, tindakan perundungan juga terjadi tidak hanya satu kali saja, melainkan secara berulang kali atau terus-menerus.
Seperti Apa Bentuk Tindakan Perundungan?
Ada tiga bentuk tindakan perundungan, yaitu fisik, mental, dan juga verbal.
Ketiga hal ini bisamemberikan dampak buruk yang berjangka panjang bagi kehidupan korban.
Salah satu contoh dari tindakan perundungan adalah mengucilkan seseorang atau menghina penampilan seseorang di depan umum.
"Umumnya, seseorang yang melakukan tindakan perundungan atau bullying akan merasa lebih baik perasaanya jika ia melakukan tindakan bullying pada seseorang," ungkap Tyara.
Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri di Lingkungan Sekolah?
Tyara juga menambahkan, "Para penindas akan merasa jauh lebih baik lagi perasaanya jika ia melihat seseorang takut pada mereka. Sebab, mereka mendapatkan validasi dari lingkungan sekitarnya".
Nah, tindakan perundungan juga dapat disebabkan oleh trauma masa kecil atau stres yang dikarenakan kurangnya interaksi dari keluarga.
Salah satu bentuk pencegahan awal yang dapat kita lakukan pada salah satu teman dekat kita yang menunjukkan sifat agresif adalah memberikan nasihat secara baik-baik.
Tyara mengatakan, "Perilaku perundungan umumnya juga dipicu atas rasa trauma dan kurangnya berinteraksi dengan kedua orang tua secara rutin, misalnya dengan melakukan pembicaraan mengenai aktivitas di sekolah atau perasaan anak".
Apa Saja Dampaknya Buruk dari Tindakan Perundungan?
Tindakan perundungan memiliki dampak yang buruk dan juga berjangka panjang, lo.
"Perilaku perundungan memiliki dampak yang cukup panjang, bahkan bisa sampai kita memasuki usia dewasa," ungkap Tyara.
Tyara juga menambahkan, "Trauma merupakan salah satu dampak buruk yang sudah pasti akan dialami oleh seseorang yang pernah mengalami tindakan perundungan".
Nah, trauma juga dapat memicu stres dan juga depresi, Adjarian.
"Stres dan depresi tentunya akan menyebabkan rasa cemas dan juga anxiety yang berlebih, yang nantinya akan menimbulkan gangguan pada jantung dan juga tekanan darah di dalam tubuh kita," ungkap Tyara.
Baca Juga: Berbahagia dengan Menggunakan Konsep Ikigai dalam Kehidupan Kita
"Selain dapat menimbulkan kecemasan yang berlebih, tindakan perundungan juga dapat memberikan dampak buruk pada korban seperti binge eating atau mengonsumsi makanan secara berlebih saat rasa cemas datang dan juga insomnia," jelas Tyara.
"Tindakan perundungan dampak buruk yang berjangka panjang bagi korbannya, para korban tindakan perundungan akan menjadi individu yang disfungsi dalam segala hal saat menginjak usia dewasa," imbuh Tyara.
Adjarian, salah satu cara yang dapat kita lakukan dalam mengatasi tindakan perundungan adalah dengan berbicara kepada guru atau orang tua.
Berbicara kepada guru di sekolah atau orang tua kita dapat membantu mencegah adanya tindakan perundungan.
Jangan lupa untuk tonton video ini, ya!