Macam-Macam Teori Inflasi dan Pengaruh Inflasi bagi Perekonomian

By Nabil Adlani, Rabu, 15 Desember 2021 | 10:00 WIB
Inflasi disebabkan karena berbagai hal yang dikemukakan melalui teori inflasi. (unsplash/NeONBRAND)

adjar.id – Adjarian, ada macam-macam teori inflasi yang menyoroti aspek tertentu dari proses inflasi.

Inflasi sendiri merupakan kondisi naiknya harga barang dan jasa yang terjadi secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama.

Kondisi naiknya harga barang dan jasa ini bisa disebut sebagai inflasi jika harga barang dan jasa lainnya juga ikut mengalami kenaikan.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai teori inflasi dan pengaruh dari inflasi ini terhadap perekonomian suatu negara yang menjadi materi ekonomi kelas 10 SMA.

Baca Juga: Jawab Soal Kewenangan Bank Indonesia Selaku Pemegang Kekuasaan Moneter

Inflasi ini umumnya terjadi karena naiknya biaya produksi dan permintaan yang tinggi serta terjadi secara terus menerus.

Dampak terjadinya inflasi ini akan berperangaruh terhadap masyarakat dan perekonomian negara, sehingga menjadi perhatian utama dari bank sentral.

O iya, inflasi juga diakibatkan oleh peredaran uang yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan, karena pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit dengan mencetak uang baru.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai macam-macam teori inflasi dan pengaruh inflasi bagi perekonomian suatu negara berikut ini, Adjarian!

“Inflasi bisa dikatakan sebagai suatu proses kenaikan harga, yaitu adanya kecenderungan harga meningkat secara terus menerus.”

 

Macam-Macam Teori Inflasi

Terjadinya inflasi selalu dihubungkan dengan banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Terdapat beberapa teori inflasi mengenai jumlah uang yang beredar, di antaranya:

1. Teori Klasik

Teori klasik ini berpendapat, bahwa tingkat harga umumnya ditentukan oleh jumlah uang yang beredar.

Hal ini terlibat karena hubungan antara jumlah uang dan nilai uang, di mana bila jumlah uang bertambah, maka harga-harga akan ikut naik.

Adanya kondisi ini membuat daya beli masyarakat menjadi rendah sehingga nilai yang menjadi turun.

O iya, pertambahan jumlah uang yang beredar disebabkan adanya defisit APBN atau adanya perluasan kredit.

Baca Juga: Beberapa Dampak dan Cara Menanggulangi Inflasi dalam Perekonomian

2. Teori Keynes

Menurut Keynes, yang paling menentukan kestabilan kehidupan ekonomi nasional adalah permintaan masyarakat.

Hal ini terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuannya secara ekonomis, sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.

“Teori klasik berpandangan bahwa inflasi terjadi karena adanya pertambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat.”

 

Masing-masing kelompok masyarakat menginginkan bagian yang lebih besar dari kelompok lain, di mana peroses perebutan ini membuat permintaan meningkat.

Permintaan yang meningkat terhadap barang-barang ini selalu melebihi jumlah barang yang tersedia, sehingga menimbulkan celah inflasi.

Selain itu, ada juga kelompok sosial seperti pemerintah, pengusaha swasta dan buruh.

Adanya perbedaan keinginan dari kelompok sosial bisa menyebabkan harga barang naik secara umum dan menimbulkan inflasi.

Baca Juga: Mengenal Inflasi dan Dampaknya bagi Sistem Perekonomian Negara

3. Teori Strukturalis

Teori ini memberikan tekanan pada kekuatan dari struktur perekonomian, seperti negara-negara yang berkembang.

Ada beberapa kekuatan utama dalam perekonomian negara-negara berkembang yang bisa menimbulkan inflasi.

Kekuatan ini terdiri dari berbagai hal, yaitu:

• Ketidakelastisan dari penerimaan ekspor, yaitu saat nilai ekspor tumbuh lebih lambat dari pertumbuhan sektor perekonomian yang lain.

• Ketidakelastisan penawaran atau produksi bahan makanan yang tumbuh tidak secepat pertambahan penduduk dan perhasilan per kapita.

“Pada teori Keynes, inflasi terjadi karena adanya keinginan yang melebihi batas kemampuan secara ekonomis.”

 

Pengaruh Inflasi terhadap Perekonomian

Berikut ini beberapa pengaruh inflasi terhadap perekonomian yang membuat sistem perekonomian menjadi tidak berkembang, yang menimbulkan dampak berupa:

1. Penanaman Modal Spekulatif

Saat terjadi inflasi, para pemilik modal akan melakukan investasi spekulatif, misalnya dengan membeli rumah, tanah, dan menyimpan barang berharganya.

Investasi tersebut lebih menguntungkan bagi pemilik modal daripada melakukan investasi yang produktif.

2. Mengurangi Keinginanan Penanam Modal

Agar tidak terjadi penurunan nilai yang atau modal yang dipinjamkan oleh penanam modal, maka lembaga keungan dan perbankan akan menaikkan tingkat bunga pinjamin.

Sehingga semakin tinggi tingkat inflasi akan membuat gairah penanam modal untuk mengembangkan usaha produktif akan semakin berkurang.

Baca Juga: Macam-Macam Inflasi yang Terjadi dalam Perekonomian

3. Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi

Inflasi juga dapat semakin berkembang, apabila tidak ditangani dengan baik dan juga dapat menimbulkan kegagalan.

Kegagalan dalam mengendalikan inflasi ini bisa menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan arah perkembangan ekonomi di masa depan.

Nah, itulah tadi Adjarian macam-macam teori inflasi dan pengaruh inflasi terhadap perekonomian suatu negara.

Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Bagaimana inflasi bisa terjadi menurut teori keynes?

Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3.

 

Tonton video ini juga, yuk!