Penggunaan Huruf Miring Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

By Rahwiku Mahanani, Senin, 8 November 2021 | 14:30 WIB
Dalam bahasa Indonesia, ada beberapa aturan terkait penggunaan huruf miring. (MaxPixel's contributors)

3. Menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

Contoh:

Tradisi rasulan masih digelar di sejumlah daerah di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Nama ilmiah padi adalah Oryza sativa, sedangkan nama ilmiah jagung adalah Zea mays.

Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani adalah semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Istilah adorable dalam bahasa Indonesia berarti manis (sekali) atau menawan hati.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Soal, Jawaban, dan Pembahasan Seputar Tanda Baca

Catatan tentang Penggunaan Huruf Miring

Dilansir dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ada beberapa catatan mengenai penggunaan huruf miring, seperti:

1. Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.

2. Dalam naskah tulis tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah.

3. Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara langsung dalam teks bebahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring.

Nah, itulah penjelasan tentang penggunaan huruf miring menurut PUEBI, Adjarian.

Sekarang jawab pertanyaan di bawah ini, yuk!

 

Pertanyaan
Apakah nama majalah perlu ditulis dengan huruf miring?
Petunjuk: Cek halaman 2.